Gara-Gara Corona, Peringkat RI Merosot Jadi Negara Berpendapatan Menengah Bawah
Bank Dunia menempatkan Indonesia menjadi negara dengan kategori pendapatan menengah bawah pada 2020. Capaian itu memburuk karena Indonesia tercatat masih menjadi negara berpendapatan menengah pada 2019.
Nasional
JAKARTA – Bank Dunia menempatkan Indonesia menjadi negara dengan kategori pendapatan menengah bawah (lower middle income country) pada 2020. Capaian itu memburuk karena Indonesia tercatat masih menjadi negara berpendapatan menengah pada 2019.
Bank Dunia menilai Indonesia mengalami penurunan gross national income (GNI) per kapita sehingga harus “turun kelas”. GNI Indonesia turun dari US$4.050 pada 2019 menjadi US$3.979 pada 2021.
Adapun klasifikasi terbaru pendapatan negara versi Bank Dunia antara lain kelompok pendapatan rendah dengan GNI per kapita di bawah US$1.036, negara berpendapatan menengah ke bawah di kisaran US$1.046-US$4.095, negara berpendapatan menengah atas dengan US$4.096-US$12.695.
- Perlancar Akses Tanjung Priok, Tol Dalam Kota Jakarta Seksi Kelapa Gading-Pulo Gebang Selesai Bulan Ini
- Daftar Lengkap Titik Penyekatan di Ruas Tol Jasa Marga Selama PPKM Darurat
- BPS Catat 27,54 Juta Orang Masih Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
Lalu, ada negara dengan kategori berpengaruh yang memiliki GNI per kapita di atas US$12.695. Berdasarkan laporan terbaru Bank Dunia, Indonesia kini sejajar dengan beberapa negara yang tengah dilanda konflik militer seperti Iran.
Resesi akibat pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia pada tahun lalu menjadi pemacu utama turun kelasnya klasifikasi pendapatan. Pasalnya, klasifikasi negara ini dihitung pula dari pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, dan pertumbuhan penduduk.
Meski begitu, pemerintah masih memupuk asa Indonesia masuk negara dengan kategori negara maju pada 2045. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) melejit jadi US$23.200 saat usia Indonesia tepat menginjak 100 tahun pada 2045.
Upaya itu dimulai dengan menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) 2020-2024. Bappenas memasang sejumlah target perbaikan ekonomi, yakni tingkat kemiskinan di angka 6,0%-7,0%, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 3,6%-4,3%, rasio gini 0,360-0,374 dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 75,54.
Setahun lebih berjalan, target tersebut masih jauh dari kata tercapai. Realisasi sasaran pembangunan makro 2020-2021 menunjukkan tingkat kemiskinan masih di rentang 9,78%-10,19%, TPT 6%-7%, rasio gini yang melebar di 0,380-0,470, dan IPM di level 70,94. (SKO)