Gara-Gara Janda Berusia 93 Tahun, Sekolah Kedokteran di New York Mendadak Gratis
- Biaya pendidikan di sekolah ini hampir US$59.000 atau sekitar Rp923 juta setiap tahunnya. Ini membuat siswa mempunyai utang yang besar.
Dunia
NEW YORK- Sebuah sekolah kedokteran di Kota New York akan menggeratiskan biaya kuliah kepada para siswanya menyusul sumbangan US$1 miliar atau sekitar Rp15, 6 triliun (kurs Rp15.630).
Hadiah datang pada Senin 26 Februari 2024 dari Dr Ruth Gottesman. Seorang janda berusia 93 tahun yang merupakan seorang investor besar di Wall Street.
Hadiah mengejutkan itu diberikan untuk Fakultas Kedokteran Albert Einstein di Kota Bronx. Gottesman juga mantan profesor di sekolah tersebut.
Ini adalah salah satu sumbangan terbesar yang pernah diberikan kepada sekolah di Amerika dan merupakan sumbangan terbesar yang pernah diberikan kepada sekolah kedokteran.
Bronx wilayah termiskin di Kota New York, menduduki peringkat paling tidak sehat dari 62 wilayah di negara bagian New York.
- Targetkan Perputaran Uang Pariwisata Rp3.000 Triliun di 2024, Berikut Strategi Pemerintah
- Divestasi Temui Titik Terang, Perjanjian Blok Voting Batal
- Masih Dinilai Nakal, Pemerintah Tak Segan Tendang Tiktokshop
“Hadiah transformasional tersebut secara radikal merevolusi kemampuan kami untuk terus menarik mahasiswa yang berkomitmen terhadap misi kami, bukan hanya mereka yang mampu,” kata dekan universitas Dr Yaron Yomer.
Biaya pendidikan di sekolah ini hampir US$59.000 atau sekitar Rp923 juta setiap tahunnya. Ini membuat siswa mempunyai utang yang besar.
Pernyataan dari Fakultas Einstein mencatat, siswa di tahun terakhir mereka akan mendapatkan penggantian biaya sekolah musim semi 2024. Dan mulai Agustus zsemua siswa, termasuk mereka yang saat ini terdaftar, akan menerima uang sekolah gratis.
“Donasi tersebut akan membebaskan dan mengangkat siswa kami, memungkinkan mereka untuk mengejar proyek dan ide yang mungkin menjadi penghalang” Dr Yomer menambahkan dikutip dari CNN Internasional.
Warisan Suami
Dr Gottesman kini berusia 93 tahun, mulai bekerja di sekolah tersebut pada tahun 1968. Ia mempelajari ketidakmampuan belajar, menjalankan program literasi, dan mengembangkan protokol penyaringan dan evaluasi yang banyak digunakan.
Mendiang suaminya, David "Sandy" Gottesman, mendirikan rumah investasi terkemuka dan merupakan investor awal di Berkshire Hathaway. Konglomerat multinasional Warren Buffet. Dia meninggal pada September 2022 pada usia 96 tahun.
Dr Gottesman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para dokter yang berlatih di Einstein terus memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat di Bronx dan di seluruh dunia.
“Saya sangat berterima kasih kepada mendiang suami saya, Sandy, karena telah mewariskan dana ini kepada saya, dan saya merasa diberkati karena diberi hak istimewa untuk memberikan hadiah ini untuk tujuan yang mulia,” tambahnya.
Sekitar 50% siswa tahun pertama Einstein berasal dari New York, dan sekitar 60% adalah perempuan. Statistik yang diterbitkan oleh sekolah tersebut menunjukkan sekitar 48% mahasiswa kedokterannya berkulit putih, 29% adalah orang Asia, 11% adalah Hispanik, dan 5% berkulit hitam.
- Sri Mulyani Tolak Terlibat Pembahasan Anggaran dengan Pemerintahan Baru
- PGN (PGAS) Anggarkan Rp3,54 Triliun Untuk Bangun Jargas, Bagaimana Prospek Sahamnya?
- BI Umumkan Suku Bunga Hari Ini, Saham MDKA hingga ERAA Patut Dicermati
Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, dia teringat bahwa mendiang suaminya telah meninggalkan seluruh portofolio saham Berkshire Hathaway untuknya ketika dia meninggal. Suaminya mengatakan kepadanya untuk "melakukan apa pun yang menurut Anda benar dengannya".
“Saya ingin mendanai mahasiswa di Einstein agar mereka dapat menerima biaya kuliah gratis,” kata Dr Gottesman yang langsung dia sadari. "Ada cukup uang untuk melakukan hal itu selamanya."
Dia menambahkan bahwa dia kadang-kadang bertanya-tanya apa pendapat suaminya tentang sumbangan tersebut.
"Saya harap dia tersenyum dan tidak cemberut," katanya. “Dia memberi saya kesempatan untuk melakukan ini, dan saya pikir dia akan senang – saya harap begitu.”