<p>Ilustrasi industri pertambangan. / Pixabay</p>
Nasional

Gara-gara Luhut, China Borong 200 Juta Ton Batu Bara RI Senilai Rp20,6 Triliun

  • Usut punya usut, kerja sama ini merupakan buah tangan dari kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ke China beberapa waktu lalu.

Nasional

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengonfirmasi pembelian 200 juta ton batu bara senilai Rp20,6 triliun oleh China pada 2021.

Komitmen ini tertuang dalam perjanjian kerja sama antara Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI-ICMA) dengan CCTDA (China Coal Transportation and Distribution) yang diteken pada Rabu, 25 November 2020.

“Realisasi penjualan batu bara dipastikan bakal mendapatkan rapor hijau dalam waktu tiga tahun mendatang. Saya optimistis komoditas ini akan kembali bergairah,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resmi, Kamis, 26 November 2020.

Usut punya usut, kerja sama ini merupakan buah tangan dari kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ke China beberapa waktu lalu.

Selain menyepakati ekspor, kerja sama ini juga memfasilitasi para produsen batu bara di Indonesia dengan pihak pembeli di China. Sekaligus, meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara.

Kabar baik ini sejalan dengan upaya pemerintah menggalakkan program hilirisasi batu bara guna mengungkit perekonomian dan transisi energi hijau. Program ini rupanya menarik para investor China yang telah dikenal dengan penguasaan teknologi batu bara yang maju, termasuk gasifikasi.

Terkait hal ini, Ketua Umum APBI, Pandu Sjahrir menyambut gembira dukungan pemerintah melalui kerja sama antarnegara. Perjanjian ini, kata Pantu, tidak hanya berimplikasi positif bagi perekonomian, melainkan juga menjaga ketahanan energi nasional.

“Dengan kerja sama ini, produsen batu bara nasional optimistis menatap 2021 meskipun pasar batu bara global diperkirakan belum akan pulih sepenuhnya seperti pada 2018-2019,” ungkap Pandu.

Merujuk data Kepabeanan China, total ekspor produk batu bara Indonesia ke China mencapai US$4,9 miliar. Data ini khususnya merujuk pada ekspor HS 2702, HS 2701 dan HS 2704 selama periode Januari-September 2020.

Total ekspor ini tercatat turun dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019, yakni sebesar US$5,8 miliar. (SKO)