<p>Pewarta beraktivitas dengan latar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jum&#8217;at, 25 September 2020. Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dan ditutup menguat 103,03 poin atau 2,13 persen ke posisi 4.945,79 pada hari ini, setelah empat hari beruntun parkir di zona merah. Penguatan indeks hari ini ditopang kenaikan saham-saham berkapitalisasi jumbo alias big caps. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Gara-Gara Merger, Saham BRIS Melejit 25% Kena Auto Reject Atas

  • Saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) melesat 25% ke level Rp1.125 per lembar pada sesi I perdagangan, Selasa 13 Oktober 2020.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) melesat 25% ke level Rp1.125 per lembar pada sesi I perdagangan, Selasa 13 Oktober 2020. Tingginya kenaikan nilai saham itu membuat BRIS terkena auto reject atas (ARA) sesuai peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00023/BEI/03-2020 perihal perubahan Batasan Auto Rejection, dijelaskan bahwa sistem auto reject ini diterapkan untuk mencegah terjadinya kenaikan maupun penurunan drastis pada suatu nilai saham.

Sistem auto rejection itu berlaku terhadap harga penawaran jual atau permintaan beli saham yang dimasukkan dalam Jakarta Automated Trading System (JATS). Berikut bunyi peraturan baru yang telah disesuaikan tersebut.

  1. Bagi saham Rp50 – Rp200 per lembar akan terkena ARA jika kenaikan saham lebih dari 35%. Sebaliknya, akan terkena auto reject bawah (ARB) jika penurunan nilai saham di bawah 10%.
  2. Bagi saham Rp200 – Rp5.000 per lembar akan terkena ARA jika kenaikan saham lebih dari 25%. Sebaliknya, akan terkena auto reject bawah (ARB) jika penurunan nilai saham di bawah 10%. BRIS masuk dalam kategori ini.
  3. Bagi saham dengan harga lebih dari Rp5.000 per lembar akan terkena ARA jika kenaikan saham lebih dari 25%. Sebaliknya, akan terkena auto reject bawah (ARB) jika penurunan nilai saham di bawah 10%.
Saham Melonjak

Saham BRIS melonjak usai kabar merger tiga bank umum syariah (BUS) pelat merah mencuat pagi tadi. Rencananya, pengumuman merger atas Bank BRI Syariah, PT BNI Syariah (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) akan diumumkan siang ini.

Namun, sebelum kabar itu resmi diumumkan, investor sudah ramai-ramai memburu saham BRIS. Mengutip data RTI Business, total saham yang diperdagangkan untuk anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) ini mencapai Rp981,06 miliar atau nyaris Rp1 triliun.

Dengan capaian itu, BRIS pun memimpin di posisi teratas daftar top gainers pada sesi I hari ini. Masih dari data yang sama, saham BRIS juga menjadi salah satu emiten yang paling banyak diburu asing (net foreign sell/NFS) dengan total Rp35,3 miliar. Sementara aksi jual bersih asing (net foreign sell/NFS) untuk saham BRIS hanya sekitar Rp3,1 miliar. (SKO)