Gara-Gara Pemilihan Presiden, WhatsApp, Twitter, Hingga Facebook Kena Blokir di Negara Ini
- Zambia dilaporkan memblokir sejumlah media sosial seperti WhatsApp, Twitter, hingga Facebook selama pemilihan presiden berlangsung. Berdasarkan informasi, pemblokiran dilakukan di jaringan penyedia internet milik negara maupun swasta. Tujuannya yakni memutus komunikasi masyarak
Dunia
LUSAKA- Zambia dilaporkan memblokir sejumlah media sosial seperti WhatsApp, Twitter, hingga Facebook selama pemilihan presiden berlangsung.
Berdasarkan informasi, pemblokiran dilakukan di jaringan penyedia internet milik negara maupun swasta. Tujuannya yakni memutus komunikasi masyarakat selama masa pemilihan umum.
Sebelumnya, media lokal Zambia, Lusaka Times pernah menuliskan bahwa pemerintah yang diwakilkan oleh Kementerian Informasi dan Layanan Penyiaran Zambia berencana menutup akses internet menjelang hari pemilihan.
- Penguatan IHSG Diprediksi Berlanjut, Intip Saham Pilihan MNC Hari Ini
- IHSG Akhir Pekan Berpeluang Bullish, Ada 12 Rekomendasi Saham yang Layak Dipilih Hari Ini
- Ekonomi Digital RI Diramal Meroket 3 Kali Lipat Tembus Rp1,7 Kuadriliun
Kala itu, Pemerintah Zambia beralasan penutupan akses internet dilakukan guna menghentikan penyebaran informasi yang salah tentang pemilihan.
Pada Kamis, 12 Agustus 2021, terjadi penurunan penggunaan sejumlah sosial media seperti WhatsApp, Twitter, Instagram, dan Facebook yang terlihat oleh lembaga pemantau pengunaan internet, NetBlocks. Artinya, Pemerintah Zambia tampaknya tampaknya telah menjalankan rencana tersebut.
Sebagai informasi, masa pemilu Zambia yang melibatkan Presiden petahana Edgar Lungu melawan pimpinan partai oposisi, Hakainde Hichilema, telah dirusak oleh kekerasan.
Mengutip dari The Verge pada Selasa, 13 Agustus 2021, hal tersebut kemudian mendorong tindakan keras militer dari pemerintah saat ini.
Pada pemilu sebelumnya, informasi yang mempromosikan keamanan dan keselamatan pemilih biasanya disebarluaskan di media sosial dan aplikasi perpesanan. Hal tersebut meliputi waktu tunggu pemungutan suara hingga contoh kecurangan pemilih potensial.
Namun saat ini, pemilih di jaringan yang terpengaruh di Zambia harus beralih ke VPN untuk berkomunikasi.