Adhi Karya
Korporasi

Garap 5 Proyek Jumbo, ADHI Raih Kontrak Baru Rp12 Triliun per Juli 2024

  • PT Adhi Karya Tbk (ADHI), perusahaan konstruksi milik negara, berhasil mencatat kontrak baru sebesar Rp12 triliun hingga Juli 2024.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Adhi Karya Tbk (ADHI), perusahaan konstruksi milik negara, berhasil mencatat kontrak baru sebesar Rp12 triliun hingga Juli 2024. Pencapaian ini turut mendukung kinerja positif perseroan pada semester I-2024.

Sebagai informasi, mayoritas kontrak ADHI berasal dari sektor Engineering & Construction yang menyumbang 90% dari total kontrak, diikuti oleh sektor Property & Hospitality serta Manufacture yang masing-masing berkontribusi 4%, dan Investment sebesar 2%.

"Sebagian besar pendanaan proyek berasal dari anggaran pemerintah sebesar 36%, disusul oleh proyek swasta sebesar 19%, proyek BUMN dan BUMD sebesar 18%, serta pinjaman sebesar 27%," ungkap Manajemen ADHI dalam materi paparan publik yang dikutip pada Senin, 26 Agustus 2024.

Asal tahu saja, ADHI akan mengadakan publix expose live 2024 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia pada pekan ini. Adapun jadwal paparan publik perseroa akan berlangsung pada Rabu, 28 Agustus 2024, pukul 11:00 WIB. 

Adapun lima proyek besar yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kontrak baru ADHI meliputi Proyek Sarana dan Prasarana Tambak Udang Sumbawa KKP RI senilai Rp3,2 triliun, Proyek Istana Wakil Presiden sebesar Rp1,3 triliun, EPCC Jetty & Propylene Storage Tank senilai Rp700 miliar, Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek Fase 2 sebesar Rp500 miliar, serta Proyek Gedung Otorita IKN senilai Rp300 miliar.

Manajemen ADHI juga melaporkan bahwa hingga akhir Juli 2024, perusahaan tengah mengerjakan 111 proyek aktif, dengan 48 di antaranya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Beberapa proyek besar diproyeksikan selesai pada 2024 dan diharapkan memberikan kontribusi pada kinerja ADHI di tahun buku 2025.

Proyek-proyek yang diprediksi memberikan kontribusi signifikan antara lain Tol Sigli-Banda Aceh, berbagai proyek di Ibu Kota Nusantara, Tol Bayung Lencir–Tempino, MRT Jakarta CP201 dan CP202, Tol Yogya-Bawen, Tol Solo-Yogya-Kulonprogo, serta Smelter Manyar Gresik.

Dari sisi kinerja keuangan, ADHI mencatat laba bersih sebesar Rp13,8 miliar pada semester I-2024, meningkat 11% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama pada 2023, yang mencapai Rp12,41 miliar.

Namun, pendapatan perusahaan pada paruh pertama tahun ini tercatat sebesar Rp5,66 triliun. Raihan tersebut turun sebesar 10,6% yoy dari Rp6,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Di sisi neraca, total aset ADHI mengalami penurunan 8% yoy menjadi Rp36,2 triliun pada semester I-2024 dibandingkan dengan Rp39,3 triliun pada semester I-2023. Namun, ekuitas meningkat 3,7% menjadi Rp9,2 triliun dari Rp8,9 triliun pada semester I-2023, sementara liabilitas turun 11,4% menjadi Rp26,9 triliun dari Rp30,4 triliun pada semester I-2023.

Dari lantai bursa, pada perdagangan Jumat, 26 Agustus 2024, saham ADHI ditutup dengan penguatan 4,20% ke level Rp298 per saham. Adapun selama satu bulan terakhir saham konstruksi plat merah ini telah melesat 22,13%.