INDY
Korporasi

Garap Tambang Emas di Sulsel, Indika Energy Kantongi Kredit Sindikasi Rp3,82 Triliun

  • PT indika Energy Tbk (INDY) bersama dengan kelima anak usahanya baru saja mendapatkan kredit sindikasi senilai US$250 juta atau Rp3,82 triliun (asumsi kurs Rp15.301 per dolar Amerika Serikat) dari sejumlah bank

Korporasi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – PT indika Energy Tbk (INDY) bersama dengan kelima anak usahanya baru saja mendapatkan kredit sindikasi senilai US$250 juta atau Rp3,82 triliun (asumsi kurs Rp15.301 per dolar Amerika Serikat) dari sejumlah bank.

Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa 7 Maret 2023, kelima anak usaha perseroan adalah PT Indika Inti Corpindo, PT Tripatra Multi Energi, PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Engineers and Constructors, dan Tripatra (Singapore) Pte. Ltd bertindak sebagai para penanggung awal.

Sementara sejumlah bank yang tergabung dalam perjanjian kredit sindikasi ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank UOB Indonesia, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) bertindak secara sendiri-sendiri atau bersama-sama sebagai pengatur. BBNI bertindak sebagai agen dan BMRI sebagai agen jaminan, serta  BMRI dan BBNI  masing-masing bertindak sebagai bank rekening.

“Perjanjian Fasilitas ini akan dipergunakan untuk pengembangan dan pembangunan Proyek Awak mas dari PT Masmindo Dwi Area,” tulis Sekretaris Perusahaan Adi Pramono.

Perjanjian Fasilitas tersebut dijamin secara pari passu berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Indenture untuk Surat Utang Senior 5,875% sebesar US$575 juta dan Surat Utang Senior 8,250% sebesar US$675 juta.

Sebagai informasi, INDY melalui anak perusahaannya, PT Indika Mineral Investindo (IMI), telah menandatangani Perjanjian Penyertaan Saham dan Perjanjian Opsi dengan Nusantara Resources Limited (Nusantara) dan PT Masmindo Dwi Area (Masmindo) terkait Proyek Awak Mas di Sulawesi Selatan pada 25 Februari 2020.

Dengan penyertaan tersebut, IMI menjadi pemilik mayoritas di Masmindo dengan jumlah kepemilikan sebesar 52,6% baik secara langsung maupun tidak langsung. “Indika Energy fokus melanjutkan ekspansi di sektor usaha non-batubara dengan melakukan penyertaan saham di Proyek Awak Mas. Kami berinvestasi di sektor emas karena prospeknya yang baik di masa depan,” tutur Azis Armand, Managing Director & CEO Indika Energy. 

Sebagai bagian dari langkah strategis, anak perusahaan Indika Energy lainnya yaitu PT Petrosea Tbk juga akan terlibat di dalam proyek Awak Mas untuk mewujudkan sinergi usaha dalam rangka penciptaan nilai. Petrosea akan bertindak sebagai kontraktor untuk pengerjaan Front End Engineering and Design (FEED) dan pengerjaan Engineering, Procurement and Construction (EPC). 

Proyek Awak Mas memiliki potensi cadangan sebanyak 1,1 juta ons emas dan 2 juta ons sumber daya emas di Sulawesi Selatan. Tahapan Definitive Feasibility Study (DFS) sudah dilakukan pada akhir tahun 2018 yang memberikan konfirmasi akan proyek emas yang prospektif, memiliki masa manfaat yang lama, dan berbiaya rendah. Saat ini Proyek Awak Mas dalam tahap studi lanjutan untuk optimasi tambang dan persiapan pembangunan proyek.