artileri ukraina.jpg
Dunia

Garis Pertahanan Rapuh, Ukraina Kritis

  • Kejatuhan sejumlah daerah hanya dalam waktu sebulan setelah serangan Rusia yang berkepanjangan  merupakan indikasi tidak hanya momentum Rusia. Namun  juga rapuhnya garis pertahanan Ukraina.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

KYIV- Garis pertahanan utama Ukraina di front timur tampaknya sebagian telah jatuh ke tangan pasukan Rusia dalam seminggu terakhir. Negara ini sedang dalam kondisi kritis.

Badan intelijen pertahanan Inggris pada  Sabtu 30 Maret 2024 merilis penilaian negatif  terhadap nasib Kyiv di dekat kota Avdiivka. Daerah  yang jatuh ke tangan pasukan Rusia pada pertengahan Februari. Pernyataan Inggris menyebutkan pasukan Rusia telah mempertahankan kemajuan bertahap di sebelah barat Avdiivka. Pada akhir Maret 2024, mereka hampir pasti menguasai dua desa yakni Tonenke dan Orlivka. Dan mereka terus mencoba merebut sejumlah desa lain.

 “Rusia memiliki lebih banyak personel dan amunisi di wilayah tersebut dibandingkan Ukraina. Rusia juga  mampu menambah pasukan sebanyak 30.000 tentara setiap bulannya,” kata Badan Intelijen Inggris melalui akun X.

Desa-desa tersebut merupakan bagian dari garis pertahanan yang telah diperjuangkan dengan sengit oleh Kyiv. Terutama  setelah penarikan paksa mereka dari Avdiivka. Kejatuhan sejumlah daerah hanya dalam waktu sebulan setelah serangan Rusia yang berkepanjangan  merupakan indikasi tidak hanya momentum Rusia. Namun  juga rapuhnya garis pertahanan Ukraina.

Pernyataan Inggris tersebut menandai analisis yang sangat buruk mengenai nasib Ukraina. Penilaian juga terjadi saat prospek Kyiv dalam konflik tersebut tampak semakin suram.

Staf Umum Ukraina belum secara langsung mengomentari penilaian Inggris tersebut. Namun laporan terbaru mereka pada  Senin 1 April 2024 membahas pertempuran di desa Umanske. Sekitar 4 kilometer  ke barat wilayah Ukraina dari Tonenke . Militer Ukraina juga menolak berkomentar mengenai siapa yang saat ini mengendalikan Tonenke.

Institute for the Study of War (ISW)  pada hari Minggu 1 April 2024 melaporkan  pasukan Rusia telah melakukan serangan mekanis besar-besaran di dekat Tonenke. “Serangan melibatkan 36 tank dan 12 pengangkut personel lapis baja,” tulis ISW. Sebuah video dari pihak Ukraina menunjukkan kolom kendaraan itu dihancurkan. 

Indikasi lebih lanjut mengenai memburuknya posisi Ukraina muncul ketika blogger Ukraina dan Rusia mengatakan pasukan Rusia mencapai kemajuan signifikan menuju Chasiv Yar. Benteng utama Ukraina di luar kota Bakhmut yang direbut Rusia  pada Mei tahun lalu.

Beberapa blogger militer Ukraina menulis pada hari Minggu tentang perjuangan keras untuk merebut Chasiv Yar.  Mereka memperingatkan jarak kedua pasukan sekitar 650 meter. 

Rusia Rebut 400 Km Persegi

Di bagian lain Rusia mengatakan pihaknya merebut 400 km persegi wilayah Ukraina tahun ini. Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Pernyataan ini merujuk pada kemajuan mereka di wilayah Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhia.

“Angkatan bersenjata Rusia terus mendorong unit Ukraina ke arah barat. Dia juga menambahkan,  selama sebulan terakhir pasukan Rusia telah merebut lima permukiman. Empat  di Donetsk dan satu di Zaporizhia,” kata Shoigu Selasa 2 April 2024.

Penilaian negatif tentang situasi Ukraina uga dilontarkan Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken di Paris Senin mengatakan Ukraina saat ini berada pada momen kritis dalam perangnya dengan Rusia. Kyiv menurutnya sangat membutuhkan lebih banyak dukungan Barat.

“Sangatlah penting untuk memberi  Ukraina apa yang mereka perlukan untuk mempertahankan diri. Terutama   amunisi dan pertahanan udara,” katanya.

Presiden Ukraina Volodymir Zelesnkyy juga mengatakan bahwa jika Ukraina tidak mendapatkan bantuan, pasukannya harus mundur selangkah demi selangkah.   Zelensky  kepada Washington Post mengatakan  tentara Kyiv di garis depan  sangat membutuhkan amunisi  untuk menangkis serangan terbaru Rusia.