Pesawat Garuda Indonesia (GIAA)
Korporasi

Garuda Indonesia (GIAA) Bakal Gelar RUPSLB, Ada Apa?

  • RUPLSB ini merupakan usulan dari pemegang saham seri A Dwiwarna, yaitu pemerintah yang menggenggam 64,53% saham GIAA.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), sebuah emiten maskapai penerbangan plat merah, mengumumkan kepada para pemegang saham bahwa perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Agustus 2024 di Tangerang.

Corporate Secretary Garuda Indonesia Mitra Piranti mengatakan bahwa RUPLSB ini merupakan usulan dari pemegang saham seri A Dwiwarna, yaitu pemerintah yang menggenggam 64,53% saham GIAA.

“Sesuai dengan ketentuan Pasal 17 ayat (1) dan Pasal 52 ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka ("Peraturan OJK") serta Pasal 23 ayat (7) huruf (a) dan (c) Anggaran Dasar Perseroan, panggilan Rapat akan diumumkan melalui situs web Perseroan, situs web PT Bursa Efek Indonesia, dan sistem eASY.KSEI yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada tanggal 24 Juli 2024,” jelasnya dalam keterbukaan informasi dikutip pada Kamis, 11 Juli 2024. 

Mitra menambahkan bahwa pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat adalah mereka yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 23 Juli 2024 sampai dengan pukul 16.00 WIB, serta pemilik saham Perseroan pada sub-rekening efek PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia tanggal 23 Juli 2024.

“Sesuai dengan Pasal 16 Peraturan OJK dan Pasal 23 ayat (6) Anggaran Dasar Perseroan, pemegang saham yang dapat mengusulkan mata acara Rapat adalah Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan/atau satu Pemegang Saham atau lebih yang mewakili 1/20 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah,” jelasnya.  

Usulan mata acara Rapat tersebut harus memenuhi beberapa syarat, yaitu: (a) dilakukan dengan itikad baik; (b) mempertimbangkan kepentingan Perseroan; (c) merupakan mata acara yang memerlukan persetujuan Rapat; (d) menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara Rapat; dan (e) tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar. 

Selain itu, kata Mitra, usulan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada Direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal panggilan Rapat, yaitu pada 17 Juli 2024. Pada perdagangan berjalan hari ini Kamis, 11 Juli 2024, saham GIAA masih tiarap di level Rp50 per saham. 

Kabar Pergantian Pengurus

Secara terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan, RUPSLB tersebut bukan berkaitan dengan integrasi Garuda Indonesia ke InJourney. Kendati begitu, dirinya juga belum mau menyebutkan mata agenda yang akan dibahas dalam RUPSLB.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan oleh Garuda Indonesia berkaitan dengan pergantian pengurus perusahaan. "Ada kemungkinan pergantian pengurus lagi," katanya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu malam, 10 Juli 2024.

Selain itu, inisiatif pelaksanaan RUPSLB tersebut juga terkait dengan rencana pemegang saham GIAA untuk merealisasikan penggabungan usaha (merger) Garuda Indonesia ke dalam ekosistem PT Aviasi Pariwisata Indonesia, yang dikenal sebagai InJourney.

Tiko menambahkan bahwa proses peraturan pemerintah (PP) terkait integrasi antara Garuda Indonesia dan InJourney masih berlangsung dan diharapkan PP tersebut dapat diselesaikan pada tahun 2024 ini. "Proses pembuatan PP sedang berjalan. Integrasi ini dengan InJourney, bukan dengan Pelita. Kami berharap PP tersebut rampung tahun ini," ujar Tiko.

Sepanjang tahun ini, saham GIAA mengalami penurunan tajam hingga bertengger di level gocap sejak 6 Juni 2024. karena emiten itu masuk Papan Pemantaun Khusus lantaran ekuitasnya sepanjang 2023 masih negative. Meski begitu, namun nilai itu menyusut dari US$1,53 miliar pada 2022 lalu menjadi US$1,28 miliar.