Garuda Indonesia (GIAA) Lakukan Inbreng Aset Rp418 Miliar dalam Rights Issue GMFI
- PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) mengumumkan rencana Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Bursa Saham
JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) mengumumkan rencana Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Dalam aksi korporasi ini, perusahaan akan menerbitkan hingga 11,74 miliar lembar saham Seri B dengan nilai nominal Rp25 per lembar saham, yang setara dengan maksimal 41,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
VP Corporate Secretary & Legal GMF Aero Asia, Rian Fajar Isnaeni menjelaskan bahwa PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 89,1%, akan menyerap seluruh HMETD yang menjadi haknya.
- Lakukan Ini, Jika Ingin Tabungan Banyak Ala Film Home Sweet Loan
- Prabowo Mulai Panggil Calon Menteri, Apa Kabar Zaken Kabinet?
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 15 Oktober 2024 untuk Wilayah DKI Jakarta
Rian bilang emiten bersandikan GIAA akan melakukan pembayaran atas saham baru yang diterbitkan dalam bentuk inbreng aset, yaitu menyerahkan sejumlah aset sebagai imbalan.
"Bagian pelaksanaan HMETD dari porsi publik akan disetorkan dalam bentuk tunai kepada perusahaan," ujar Rian, sebagaimana dikutip dari laporan keterbukaan informasi dikutip pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Aset yang akan diserahkan oleh GIAA dalam rangka inbreng meliputi sejumlah bangunan dan fasilitas pendukung di Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten. Beberapa aset yang dimaksud antara lain Hanggar I, II, dan III beserta fasilitas pendukung lainnya, seperti perkerasan driveway, pagar, serta mesin pelengkap bangunan.
Berdasarkan laporan penilaian aset yang dilakukan oleh KJPP Fuadah, Rudi dan Rekan, nilai aset inbreng tersebut mencapai Rp 418,29 miliar atau sekitar US$ 25,47 juta per 30 Juni 2024.
Untuk melanjutkan proses ini, GMFI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Oktober 2024 untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait rights issue tersebut.
Rencana rights issue ini diperkirakan dapat memberikan dampak positif bagi kondisi keuangan GMFI, seperti optimalisasi pengelolaan aset, peningkatan ekuitas, dan pengembangan bisnis.
Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. "Kami berharap para pemegang saham dapat mendukung pelaksanaan HMETD ini," ungkap Rian.
Berdasarkan analisis dampak inbreng terhadap ekuitas, posisi ekuitas GMFI per 30 Juni 2024 mengalami perbaikan dari minus US$298,1 juta menjadi minusUS$ 270,6 juta berkat inbreng aset dari GIAA.
Sementara itu, dana yang diperoleh dari publik melalui rights issue ini akan digunakan untuk pengembangan kapasitas dan operasional perawatan pesawat terbang, yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan.