Maskapai penerbangan nasional, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) pada Rabu (2/2) secara resmi mulai melayani penerbangan khusus kargo Denpasar-Narita, Jepang, mulai Februari 2022.
Korporasi

Garuda Indonesia Tunjuk Direktur Baru Human Capital, Salman El Farisy

  • Selain menggelar RUPST, perseroan juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui seluruh usulan beberapa mata acara.
Korporasi
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA -PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menunjuk Salman El Farisy sebagai Direktur Human Capital yang baru untuk menggantikan Aryaperwira Adileksana selaku Direktur Human Capital periode sebelumnya. Keputusan ini diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021 pada Jumat, 12 Agustus 2022.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan apresiasi kepada Aryaperwira Adileksana atas kontribusi terbaiknya dalam milestone krusial Perseroan ditengah upaya pemulihan kinerja yang terus diakselerasikan. Perseroan sedang menjalankan misi transformasi dan restrukturisasi guna menjadikan Garuda Indonesia entitas bisnis yang semakin agile, adaptif, dan berdaya saing ke depan.

“Selama lebih dari 2,5 tahun terakhir menjadi bagian dari upaya menavigasi kiprah Perseroan di tengah fase turbulensi merupakan sebuah proses yang tidak mudah untuk dilalui. Dengan susunan manajemen Garuda Indonesia saat ini, kami akan berupaya sebaik mungkin untuk membawa Garuda Indonesia sebagai entitas bisnis yang sehat melalui implementasi berbagai aksi strategis yang telah didiskusikan secara intensif sebelumnya bersama seluruh stakeholder,” jelas Irfan dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu, 13 Agustus 2022.

RUPST yang dihadiri atau diwakili oleh 23.147.331.000 lembar saham atau 89,42 persen dari keseluruhan pemegang saham ini juga menyetujui beberapa hal lain, termasuk persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2021, penunjukan Kantor Akuntan Publik dan/atau Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2022 dan Laporan Keuangan.

Dengan demikian susunan Direksi Garuda Indonesia saat ini adalah sebagai berikut:

Direktur Utama: Irfan Setiaputra
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio
Direktur Niaga dan Layanan: Ade R. Susardi
Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
Direktur Human Capital: H. Salman El Farisy

Selain menggelar RUPST, perseroan juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui seluruh usulan beberapa mata acara sebagai berikut:

1. Persetujuan perpanjangan pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menyatakan kepastian jumlah modal dan jumlah saham baru hasil pelaksanaan konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang telah diterbitkan pada tahun 2021 serta untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan, termasuk menentukan waktu, cara dan jumlah peningkatan modal Perseroan,

2. Perpanjangan persetujuan perpanjangan penjaminan pemberian jaminan aset Perseroan dengan nilai lebih dari 50% (lima puluh persen)  persen kekayaan bersih Perseroan,

3. Persetujuan pengalihan kekayaan Perseroan, yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan

“Persetujuan pemegang saham atas langkah langkah penguatan misi restrukturisasi tersebut tentunya menjadi basis penting bagi kami dalam menjalankan tindak lanjut dari proses restrukturisasi yang telah berjalan. Kami akan terus menghadirkan berbagai improvement plan yang diterapkan pada seluruh lini layanan dan operasional,” tambah Irfan.

Capaian Positif

Kinerja Garuda Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan kinerja yang positif dalam tiga bulan terakhir. Capaian positif tersebut diraih salah satunya melalui  optimalisasi cost structure dan restrukturisasi kinerja, yang berdampak pada aspek pendapatan usaha. 

Secara bertahap Garuda Indonesia juga melakukan penambahan frekuensi penerbangan khususnya pada rute-rute penerbangan dengan kinerja positif. Hingga periode Agustus 2022 ini, Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan frekuensi sebesar 32% dibandingkan periode Juni 2022 dimana per minggunya – Garuda Indonesia mencatatkan rata-rata frekuensi penerbangan sebesar 850 penerbangan.

Lebih lanjut,  pada kuartal I-2022 Garuda Indonesia secara grup mencatatkan penurunan realisasi rugi hingga USD224,14 juta, menyusut 42% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021 sebesar USD385,36 juta. 

Capaian tersebut berhasil diraih dengan adanya penurunan beban usaha Perusahaan di awal tahun 2022 ini yang tercatat USD526,34juta pada kuartal pertama di awal tahun ini, di mana pembukuan beban usaha tersebut lebih rendah 25% dari catatan beban usaha tahun lalu sebesar USD702,17juta. 

Adapun penurunan beban usaha tersebut terimplementasikan pada sejumlah lini beban seperti biaya operasional penerbangan, pemeliharaan hingga perbaikan, umum hingga administrasi, beban bandara, pelayanan penumpang, operasional hotel, transportasi dan jaringan.