Ilustrasi penerapan ESG.
Korporasi

Garudafood Terapkan Prinsip Triple Bottom Line dalam Lingkungan Keberlanjutan ESG

  • Sejak tahun 2017 hingga tahun 2020, penggunaan listrik Garudafood turun di setiap tahunnya

Korporasi

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Environmental, Social, and Governance (ESG) merupakan suatu standar bagi perusahaan yang mengikuti 3 konsep, yakni Environmental, Social dan Governance

Dalam upaya mendukung pemerintah untuk mewjudkan keberlanjutan, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk bersepakat untuk menjalankan praktik bisnis dengan menganut prinsip Triple Bottom Line, yang mana perusahaan menjaga keseimbangan antara kinerja keuangan, hubungan sosial, serta dampak terhadap lingkungan. Keseimbangan ini tidak hanya fokus terhadap perusahaan, melainkan masyarakat sekitar juga dapat merasakan dampak positif dengan keberadaan perusahaan.

Guna menjaga keseimbangan antara perusahaan dan masyarakat sekitar, Garudafood berupaya untuk menggunakan energi seefisien mungkin sebagai keberlangsungan hidup bersama. Dalam proses produksinya, sumber energi utama yang digunakan oleh Garudafood adalah listrik dan gas yang merupakan sumber daya alam tidak dapat diperbarui. 

Sejak tahun 2017 hingga tahun 2020, penggunaan listrik Garudafood turun di setiap tahunnya, dari 336,46 Kwh/Ton turun menjadi 287,53 Kwh/Ton produksi. Efisiensi dilakukan dengan melakukan pergantian mesin-mesin lama dengan mesin baru yang lebih efisien. Tidak hanya itu, perusahaan menggabungkan penggunaan sumber energi dari listrik PLN dan gas engine.

Penggunaan gas (CNG) untuk mendukung proses produksi sejak 2017 sebesar 3,83 mmbtu/Ton juga mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga 2019 menjadi 3,39 mmbtu/Ton. Sedangkan, pada semester 1 tahun 2020, penggunaan gas mengalami kenaikan cukup tinggi yang berkisar 3,78 mmbtu/Ton. 

Kenaikan ini dipengaruhi oleh gas engine yang diaktifkan untuk pengganti listrik PLN agar penggunaan natural gas tidak terkena pinalti. Lantas, di masa pandemi Covid-19 yang menyerang, Garudafood mampu beradaptasi dan bertahan dengan cara terus berinovasi di seluruh lini produknya.

Garudafood mendukung pemerintah dalam pemenuhan hak dasar sesama manusia secara adil, hal ini berguna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Program Kampung Wirausaha, Kunjungan Pabrik, Sahabat Inspirasiku, serta Program Vokasi Lini dan Match SMK. Namun, terkait adanya pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 manajemen memutuskan untuk menghentikan sementara waktu kegiatan CSR yang mana memerlukan interaksi langsung.

Tidak sampai di situ saja, Garudafood juga menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman, kondisi ini tentunya akan meningkatkan produktivitas tingkat kerja. Perusahaan juga sangat memperhatikan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada semua karyawannya, baik di unit bisnis, distribusi dan kantor pusat.

Menyikapi virus Covid-19 yang sempat menyerang, perusahaan berupaya untuk selalu memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh karyawan, seperti rutin memberi asupan makanan tambahan, memberikan APD, memberikan edukasi penerapan protokol kesehatan, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman.

Peusahaan juga melestarikan dan menjaga keseimbangan antara bisnis serta sumber daya alam agar terwujudnya lingkungan sehat. Perusahaan memenuhi kewajiban peraturan di bidang lingkungan Republik Indonesia seperti Sertifikasi ISO 14001:2015 sebagai pengelolaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML), dan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER).