
Gas Alam Pacu Pendapatan RAJA Naik 24,91 Persen, Tapi Kenapa Laba Bersih Seret?
- RAJA mencatat lonjakan pendapatan 24,91% di 2024 berkat gas alam, mencapai US$254,48 juta. Namun, kenaikan beban operasional menahan pertumbuhan laba bersih.
Bursa Saham
JAKARTA – PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencatat pertumbuhan pendapatan yang signifikan sepanjang 2024, meskipun laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami sedikit penurunan, Ini diakibatkan lonjakan beban operasional pada periode tersebut.
Dalam laporan keuangan terbaru yang dirilis pada Jumat, 7 Maret 2025, RAJA membukukan pendapatan bersih sebesar US$254,48 juta pada 2024, meningkat 24,91% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$203,75 juta. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penjualan gas alam dan jasa transmisi.
Secara rinci, pendapatan dari niaga gas alam pada 2024 mencapai US$136,47 juta atau setara dengan 53,63% dari total pendapatan konsolidasian grup. Sisanya berasal dari lifting minyak dan gas, jasa transmisi, serta penjualan gas alam, LNG, dan fasilitas LPG.
- Bank Mandiri Sabet Penghargaan Best FX Bank 2025 dari Global Finance
- IHSG Menguat 5,5 Persen di Awal Maret 2025: Akhir Tren Penurunan atau Masih Berisiko Melemah?
- Harga Sembako di Jakarta: Cabe Rawit Ijo Besar Naik, Beras IR. I (IR 64) Turun
Namun, meskipun pendapatan meningkat, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru turun tipis 0,23%, dari US$25,61 juta pada 2023 menjadi US$25,55 juta pada 2024. Penurunan laba ini disebabkan oleh lonjakan beban operasional dan beban keuangan.
Beban pokok pendapatan mengalami kenaikan 34,40% dari US$137,81 juta pada 2023 menjadi US$185,23 juta pada 2024. Beban umum dan administrasi juga meningkat 11,06%, dari US$17,89 juta menjadi US$19,87 juta, serta beban keuangan naik 6,39% menjadi US$10,32 juta.
Beban pajak penghasilan turut mengalami kenaikan 12,15%, dari US$13,50 juta menjadi US$15,14 juta. Kenaikan berbagai beban ini menekan pertumbuhan laba perusahaan meskipun pendapatan menunjukkan lonjakan signifikan, sehingga menjadi tantangan bagi manajemen dalam menjaga stabilitas profitabilitas perusahaan di masa depan.
Dari sisi laporan posisi keuangan, total aset perusahaan tercatat meningkat 0,82% dari US$328,65 juta pada 2023 menjadi US$331,35 juta pada 2024. Aset lancar mengalami kenaikan 12,77%, dari US$80,52 juta menjadi US$90,81 juta, sementara aset tidak lancar turun 3,06%.
Di sisi liabilitas, total kewajiban perusahaan mengalami penurunan 8,40%, dari US$174,11 juta pada 2023 menjadi US$159,49 juta pada 2024. Liabilitas jangka pendek tercatat naik 3,73%, dari US$56,35 juta menjadi US$58,45 juta, sedangkan liabilitas jangka panjang turun 14,22%.
Sementara itu, ekuitas perusahaan meningkat 11,22%, dari US$154,54 juta pada 2023 menjadi US$171,86 juta pada 2024. Peningkatan ekuitas ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memperkuat struktur permodalannya di tengah tekanan kenaikan beban operasional yang terus meningkat sepanjang tahun.
Secara keseluruhan, meskipun laba bersih sedikit menurun, PT Rukun Raharja Tbk tetap menunjukkan performa yang solid dengan pertumbuhan pendapatan yang kuat serta perbaikan struktur keuangan. Penurunan liabilitas dan peningkatan ekuitas menjadi sinyal positif bagi prospek perusahaan.
Dari sisi pergerakan saham, pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham RAJA diparkir melesat 0,74% ke level Rp2.720 per saham. Sementara itu, secara year to date saham ini terpantau masih melemah 4,90%.