GAVI Suntikan ‘Vaksin’ Rp2,2 Triliun untuk 92 Negara Miskin
JAKARTA – GAVI Alliance sepakat untuk menggelontorkan dana senilai US$150 juta atau sekitar Rp2,22 triliun untuk membantu pendaaan pengadaan vaksin bagi 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah. Suntikan dana itu ditujukan untuk membangun fasilitas produksi Vaksin GAVI COVID-19 (COVAX AMC). Hingga kini, tercatat sudah 168 negara terlibat dalam proyek vaksin COVAX yang di dalamnya disokong […]
Nasional & Dunia
JAKARTA – GAVI Alliance sepakat untuk menggelontorkan dana senilai US$150 juta atau sekitar Rp2,22 triliun untuk membantu pendaaan pengadaan vaksin bagi 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Suntikan dana itu ditujukan untuk membangun fasilitas produksi Vaksin GAVI COVID-19 (COVAX AMC). Hingga kini, tercatat sudah 168 negara terlibat dalam proyek vaksin COVAX yang di dalamnya disokong oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan 76 negara maju.
“Satu-satunya cara untuk mengakhiri pemburukan COVID-19 adalah dengan mengalahkan pandemi di mana-mana,” kata Ngozi Okonjo-Iweala, Ketua Dewan Gavi, dilansir dari laman gavi.org, Jumat, 2 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Gavi adalah organisasi internasional yang didirikan pada tahun 2000 untuk meningkatkan akses ke vaksin baru bagi anak-anak yang tinggal di negara termiskin di dunia.
Ngozi menyebut bantuan tersebut sebagai wujud pemerataan keadilan akses kesehatan, dalam hal ini vaksin, ke seluruh negara. Melalui fasilitas COVAX dan COVAX AMC, GAVI juga negara tersebut melanjutkan program imunisasi rutin dan tindakan preventif lain untuk penyakit menular lainnya.
Adapun vaksin yang diproduksi GAVI berkisar antara US$1,60 sampai US$2 per dosis. GAVI sendiri berencana mendistribusikan 2 miliar dosis vaksin COVID-19 pada 2021.
Setelah kerja sama diteken pada Selasa lalu, GAVI sepakat untuk langsung memulai proyek tersebut agar vaksinasi di negara-negara tersebut segera terlaksana.
Dalam jajaran Dewan GAVI, terdapat anggota sebanyak 168 yang terlibat dalam proyek dengan dana mandiri. Sementara 76 negara maju menjadi penyokong pendanaan sebagai Dewan Pemegang Saham COVAX.
Kedua kelompok negara akan menjalankan fungsi strategis dan non teknis sehubungan dengan aspek operasional implementasi fasilitas COVAX.