Gede Widiade saat masih menjadi bos Persija Jakarta.
Nasional

Gede Widiade, dari Investor Bola Kawakan ke Bursa Pimpinan PSSI

  • Komite Pemilihan PSSI merilis tiga nama baru yang bakal bersaing menjadi calon wakil ketua umum (waketum) PSSI periode 2023-2027.

Nasional

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Komite Pemilihan PSSI merilis tiga nama baru yang bakal bersaing menjadi calon wakil ketua umum (waketum) PSSI periode 2023-2027. Mereka adalah Gede Widiade, Bambang Pamungkas dan Ponaryo Astaman. Jika Bambang dan Ponaryo adalah mantan pemain dan bintang Timnas, Gede adalah sosok yang malang melintang di dunia manajerial sepak bola. 

Gede Widiade sudah banyak makan asam garam dalam mengelola tim mulai kasta tertinggi hingga ketiga Indonesia. Dia pernah menjadi investor tujuh klub berbeda medio 2011 hingga 2021. Nama Gede Widiade sempat moncer usai membawa Persija Jakarta menjuarai Liga 1 2018. Terakhir pengusaha kelahiran Surabaya ini menjabat presiden klub Liga 2, Persiba Balikpapan. 

Gede adalah salah satu sosok yang terang-terangan memberikan dukungan pada La Nyalla Mattalitti untuk terpilih sebagai Ketum PSSI baru. Lelaki 57 tahun itu diketahui mendampingi La Nyalla saat penyerahan berkas pendaftaran di Kantor PSSI pekan lalu. Keputusan Gede mendaftar sebagai calon waketum diyakini tak lepas dari majunya La Nyalla sebagai calon ketua.

Berikut ini perjalanan Gede Widiade dalam mengelola klub di Indonesia:

1. Persebaya 1927

Perjalanan Gede Widiade di dunia sepak bola Indonesia bermula saat menjadi CEO Persebaya 1927, klub peserta Indonesia Premier League (IPL). Gede yang menjabat sebagai CEO periode 2011-2013 membawa klubnya meraih runner up IPL musim 2011/12. 

 2. Mojokerto Putra 

Gede Widiade resmi menjadi pemilik Mojokerto Putra usai mengakuisisi 90% saham klub. Kala itu nama klub sempat berubah menjadi Rheza Mojokerto Putro. Rezha diambil dari nama anak Gede Widiade. 

3. Bhayangkara FC

Kelahiran Bhayangkara FC berawal dari langkah Gede Widiade mengakuisisi saham dari PT Mitra Muda Inti Berlian, badan hukum Persebaya di Indonesia Super League pada 2015. Persebaya IPL kemudian berubah menjadi Persebaya Surabaya United, Bonek FC, hingga Surabaya United

Surabaya United kemudian melebur dengan PS Polri dan berubah nama menjadi Bhayangkara Surabaya United pada tahun 2016. Saham milik Gede kemudian dibeli oleh Polri dan nama klub menjadi Bhayangkara FC.  

4. Persija Jakarta

Gede Widiade bisa dibilang menemukan kesuksesan puncaknya di Persija. Baru masuk Maret 2017 sebagai presiden klub menggantikan Ferry Paulus, dia langsung mengantar Macan Kemayoran juara Liga 1 2018. 

Selain prestasi, Gede membenahi banyak hal di Persija mulai dari bus tim, pengadaan lapangan latihan dan lain sebagainya. 

5. Persika Karawang

Gede Widiade sempat berkolaborasi dengan ustaz Yusuf Mansur sebagai investor Persika Karawang pada 2019. Saat itu Persika berada di Liga 2.

 6. Persiba Balikpapan

Gede Widiade mengakuisisi Persiba pada awal 2019 saat klub itu mengalami masa-masa sulit. Saat itu Persiba baru saja terdegradasi ke Liga 2. Gede pun berniat membawa Beruang Madu kembali ke kasta tertinggi. Namun upaya tersebut belum terealisasi hingga Liga 2 2022 resmi dihentikan belum lama ini.

7. Batavia FC

Kenyang mengelola klub Liga 1 dan Liga 2, Gede Widiade giliran menjajal peruntungan di Liga 3. Pada 2021 Gede resmi membeli klub Liga 3 asal Jakarta, Batavia FC.