<p>Superkomputer Summit/CNN</p>

Gedung Putih kerahkan 16 Superkomputer Untuk Temukan Obat COVID-19

  • Washington- Gedung Putih mengumumkan bahwa 16 superkomputer yang berlokasi di Amerika, termasuk yang paling kuat di dunia, Summit, guna membantu para peneliti menemukan obat-obatan dan vaksin melawan coronavirus. “Amerika akan secara kompak untuk melawan COVID-19, dan itu berarti melepaskan kapasitas penuh superkomputer kelas dunia untuk secara cepat memajukan penelitian ilmiah untuk menemukan cara perawatan dan […]

Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

Washington- Gedung Putih mengumumkan bahwa 16 superkomputer yang berlokasi di Amerika, termasuk yang paling kuat di dunia, Summit, guna membantu para peneliti menemukan obat-obatan dan vaksin melawan coronavirus.

“Amerika akan secara kompak untuk melawan COVID-19, dan itu berarti melepaskan kapasitas penuh superkomputer kelas dunia untuk secara cepat memajukan penelitian ilmiah untuk menemukan cara perawatan dan vaksin,” kata Kepala Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih Michael Kratsios Senin 23 Maret 2020.

Superkomputer mampu melakukan perhitungan dalam jumlah sangat besar per detik dan dapat memodelkan perilaku molekul dan protein dalam tubuh manusia, sehingga membantu para peneliti untuk menentukan senyawa mana yang paling efektif melawan penyakit tertentu, seperti COVID-19.

Komputer ini dapat memprediksi senyawa kimia mana yang akan memblokir protein yang digunakan virus korona untuk mengikat dan menginfeksi sel-sel sehat dalam tubuh.

Kekuatan terpadu dari 16 superkomputer ini akan dikelola oleh COVID-19 High Performance Computing Consortium. Lembaga ini juga akan memutuskan proposal mana yang paling menjanjikan untuk dimodelkan menggunakan superkomputer ini.

Superkomputer Summit telah digunakan dua kali untuk menganalisis total 8.000 senyawa kimia untuk mempersempitnya menjadi daftar 77 item yang menjanjikan yang mampu melumpuhkan kemampuan virus corona untuk menginfeksi sel-sel baru, menurut IBM, konstruktor Summit.

Platform komputasi crowdsourcing global, Folding @ home, juga mulai menjalankan mekanisme pemodelan komputer tentang bagaimana coronavirus menginfeksi tubuh manusia pada akhir Februari. Folding @ home menyatukan lebih dari 100.000 PC biasa, yang menawarkan tenaga yang jauh lebih cepat.