Tekno

Gedung Putih Ungkap Cara Melindungi Warga dari Bahaya AI

  • Gedung Putih atau White House dikabarkan telah mengungkapkan rencananya untuk melindungi warganya dari bahaya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Tekno
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Gedung Putih atau White House dikabarkan telah mengungkapkan rencananya untuk melindungi warganya dari bahaya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Menurut Gedung Putih, kecerdasan buatan adalah salah satu teknologi paling kuat di zaman ini tapi memiliki risiko yang harus dikurangi. Teknologi baru yang ada tentunya harus mampu melindungi masyarakat, keamanan, dan ekonomi.

Seperti yang dilansir dari laman The Independent, Gedung Putih memperingatkan bahwa perusahaan tetap memiliki tanggung jawab mendasar untuk memastikan produk mereka aman sebelum disebarkan atau dipublikasikan.

Rencana ini datang di tengah meningkatnya ketakutan bahwa alat kecerdasan buatan yang dirilis terlalu cepat dan berakibat membahayakan banyak orang. Tidak hanya itu, berbagai pakar termasuk mereka yang juga ikut terlibat dalam pembangunan kecerdasan buatan bahkan juga telah memperingatkan bahwa kegagalan untuk mengatur sistem dapat membahayakan keselamatan.

Gedung Putih dikabarkan berencana untuk memberikan dana sebesar US$140 juta atau Rp 2,056 triliun kepada National Science Foundation yang akan digunakan untuk meluncurkan tujuh institute riset AI baru. Organisasi tersebut bertujuan untuk fokus pada kemajuan AI yang memperhatikan etika, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan melayani kepentingan publik.

Mereka juga akan menyertakan penilaian baru terhadap sistem AI yang telah dirilis. Berbagai perusahaan seperti Anthropic, Google, Hugging Face, Microsoft, NVIDIA, OpenAI, dan Stability AI semuanya juga dikabarkan telah berkomitmen untuk memeriksa bahwa sistem mereka aman.