Gegara Elon Musk, Divisi Iklan Twitter Dapat Tekanan Hebat
- TEXAS- Twitter di bawah kepemimpinan Elon Musk dilaporkan terus mengasingkan para eksekutif periklanan yang tengah berjuang untuk mempertahankan pundi-pundi ikl
Tekno
TEXAS - Twitter di bawah kepemimpinan Elon Musk dilaporkan terus mengasingkan para eksekutif periklanan yang tengah berjuang untuk mempertahankan pundi-pundi iklan yang sebetulnya sangat dibutuhkan.
Menurut laporan dari The Information, Kamis 12 Januari 2023, GroupM, perusahaan penyedia iklan terbesar di dunia dilaporkan telah memangkas pengeluaran untuk platform media sosial sebesar 40% hingga 50%.
- Dolar AS Melemah karena Ekspetasi Penurunan Inflasi, Nilai Kurs Rupiah Menguat hingga 93 Poin
- Inilah Daftar Lengkap Pemenang Golden Globe Awards 2023, Ada Film Favorit Anda?
- CEO MDI Ventures Ungkap Alasan Akulaku Bisa Terima Pendanaan di Tengah Tech Winter
Eksekutif Twitter dilaporkan menjadi semakin putus asa untuk mendatangkan pendapatan tambahan karena beberapa pengeluaran iklan sebelumnya mengering. Beberapa bahkan menyiratkan kepada pembeli iklan bahwa pekerjaan mereka dipertaruhkan kecuali pembeli lebih banyak beriklan di Twitter.
Sejauh ini, iklan merupakan sumber pendapatan paling signifikan untuk Twitter sebelum Elon Musk mengambil alih pada Oktober tahun lalu. Namun, sejak pengambilalihannya, beberapa pengiklan besar seperti Interpublic Group dan IPG menyarankan klien mereka untuk menjeda iklan di Twitter.
- Pasar Merespon Positif Revisi PP Devisa Hasil Ekspor, Nilai Kurs Rupiah Ditutup Perkasa
- KEK Kantongi Investasi Rp30,9 Triliun Tahun Lalu, Ini Lokasi yang Jadi Primadona
- Start Up Jangan Panik! Simak Pandangan Bos Ideosource dan Gayo Capital Soal Tech Winter
Sebelumnya, penurunan pengeluaran terjadi karena eksekutif Twitter telah memberi tahu pengiklan yang terkenal lebih suka konten tidak kontroversial seputar kampanye iklan mereka untuk mulai merasa nyaman dengan sikap keras kepala Elon Musk.
Kabar tersebut muncul di tengah upaya dari Twitter untuk mendapatkan aliran pendapatan baru sejak Elon Musk mengambil alih sebagai CEO akhir tahun lalu. Saat itu, Twitter diketahui mulai mengenakan biaya US$8 per bulan untuk proses verifikasi Twitter Blue.
Sebagaimana diketahui, Twitter telah dibebani dengan pembayaran bunga yang harus dilakukan setelah Musk meminjam dari bank untuk membeli perusahaan sebesar US$$44 miliar atau setara Rp660 triliun.