<p>Presiden Jokowi. (Foto: Setneg/Ibrahim).</p>
Industri

Geger Dipromosikan Jokowi, Ternyata Bipang Sudah Jadi Oleh-Oleh Asal Pasuruan Sejak Dulu

  • Bipang Ambawang ramai jadi perbincangan lataran dipromosikan Jokowi dalam pidatonya yang diunggah YouTube Kementrian Perdagangan pada 5 Mei lalu.

Industri
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA – Bipang Ambawang ramai jadi perbincangan lataran dipromosikan Jokowi dalam pidatonya yang diunggah YouTube Kementrian Perdagangan pada 5 Mei lalu.

Saat itu Jokowi merekomendasikan makanan khas Kalimantan tersebut dalam rangka mengajak masyarakat membeli kuliner secara online di Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Pernyataan ini lantas menuai pro dan kontra dari warganet, Bahkan menjadi trending Twitter pada Sabtu, 8 Mei 2021. Pasalnya, Bipang Ambawang merupakan kuliner berbahan dasar babi yang dipanggang.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia banyak dihuni oleh Umat Muslim. Sedangkan babi merupakan salah satu bahan makanan yang diharamkan untuk dimakan.

Namun tahukah Anda bahwa sebelum Bipang menjadi bahan pembicaraan, Kota Pasuruan di Jawa Timur sudah lebih dulu menjadikan makanan ini sebagai oleh-oleh khas kotanya?

Tidak seperti Bipang Ambawang yang terbuat dari daging babi yang dipanggang, bipang khas pasuruan terbuat dari beras yag dioven hingga mengembang disiram dengan sirup manis.

Penampakan Bipang Jangkar, Oleh-Oleh Khas Kota Pasuruan

Seiring dengan perkembangan zaman, makanan yang punya nama lain jipang ini tersedia dalam beragam rasa.

Makanan ini sudah eksis di Pasuruan sejak tahun 1949. Merek yang terkenal untuk produk ini adalah Bipang Jangkar.

Berdasarkan pengalaman TrenAsia, makanan yang dikategorikan sebagai snack ini memiliki cita rasa unik dan otentik. Rasa manis dan gurih bercampur jadi saru di mulut.

Maka tak heran jika makanan yang satu ini bisa tetap eksis hingga detik ini karena cocok di lidah anak kecil maupun orang dewasa.

Meski jadi oleh-oleh khas Kota Pasuruan, dibanderol dengan harga relatif murah. Satu pak bipang isi 12 rata-rata dihargai Rp26.000 saja. Untuk varian rasa premium seperti vanilla dan susu, harganya sekitar Rp41.000.

Asal Usul Bipang Pasuruan

Mengutip laman resmi Bipang Jangkar, makanan ini merupakan adaptasi dari makanan Tiongkok, Mi Fang. Dalam bahasa Tiongkok, Mi artinya Beras sedangkan Fang punya arti Wangi.

Bipang Jangkar didapuk oleh pengusaha keturunan Tionghoa, Kwee Ik Sam pada 1949. Merek Jangkar dipilih olehnya lantaran terinspirasi dari para pelaut ada di sekitar sentra perdagangan saat itu yakni pelabuhan.

Pertama kali dikenal, Bipang Jangkar dibungkus menggunakan kertas berwarna putih. Produk pertama bipang saat itu identik dengan rasa vanila.

Seiring perkembangan jaman, bipang mengganti kemasannya dengan bungkus berbahan plastik pada 1980. Dengan kemasan barunya, bipang bisa bertahan lebih lama dan tidak mudah melempem.

Varian rasa dari bipang juga semakin beragam. Tak hanya valila, kini bipang tersedia dengan rasa buah-buahan, susu, serta rasa unik seperti selai kacang.

Bipang Jangkar sendiri saat ini berpusat di Jalan Lombok. Seiring dengan perkembangan waktu, Bipang semakin dikenal sebagai oleh-oleh khas Pasuruan sehingga tempat tersebut disulap menjadi pusat oleh-oleh. (RCS)