Gelar Forum Bersama Kedutaan Besar Prancis, PASTI Ajarkan UMKM Cara Tembus Pasar Eropa
- Melalui pameran dan gelar wicara (talkshow) yang dilaksanakan dalam dua sesi, forum ini bertujuan menyampaikan sosialisasi mengenai kiat-kiat menembus pasar internasional, khususnya Prancis dan negara Eropa lainnya, bagi usaha-usaha lokal Indonesia.
Nasional
JAKARTA - Pada Selasa (21/1), PASTI (Paramitha Sustainability Initiative) berkolaborasi dengna Kedutaan Besar Prancis menggelar forum bertajuk “UMKM Indonesia Goes to Europe!” di Institut Français Indonésie (IFI), Thamrin, Jakarta Pusat.
Melalui pameran dan gelar wicara (talkshow) yang dilaksanakan dalam dua sesi, forum ini bertujuan menyampaikan sosialisasi mengenai kiat-kiat menembus pasar internasional, khususnya Prancis dan negara Eropa lainnya, bagi usaha-usaha lokal Indonesia. Acara dibuka dengan sesi singkat bagi beberapa UMKM terpilih untuk memperkenalkan produk dan kiat-kiat usahanya.
Sebagai contoh, Yuni, penggerak usaha Dapur Pedak, memperkenalkan produknya, seperti rendang kemasan, yang telah diekspor ke luar negeri, seperti Amerika Serikat. Menurutnya, salah satu tantangan yang dihadapi Dapur Pedak ialah bahwa FDA (Food and Drug Administration) kerap menyulitkan impor produk daging. Mengedepankan tiga unsur utama keberlanjutan (sustainability) – ekonomi, sosial, dan lingkungan – UMKM yang terpilih untuk menghadiri forum ini umumnya memiliki strategi pemasaran hijau, seperti Anggi dari Galeri Wong Kito yang memanfaatkan air limbah tanaman gambir untuk menghasilkan kain jumputan khas Palembang.
Adapun UMKM yang tidak mendapat giliran untuk mempresentasikan produknya juga berkesempatan menawarkannya di pameran yang bertempat di luar auditorium utama IFI. Salah satunya adalah Green Fit yang didirikan oleh Fita Prihatiningsih. Usaha ini menawarkan produk makanan seperti kukis dan mochi dengan bahan ramah lingkungan serta rendah akan kandungan kalori dan gluten.
Sesi presentasi dan pameran UMKM dilanjutkan dengan sambutan dari founder PASTI, Gracia Paramitha Ph.D., yang diikuti oleh pemaparan dari Fajarini Puntodewi, S.H., M.Si., Direktur Jenderal PEN (Pengembangan Ekspor Nasional) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, sebagai pembicara kunci.
Fajarini memaparkan ketentuan-ketentuan birokratis bagi UMKM lokal untuk agar bisa menembus pasar internasional. Ia turut membubuhkan harapan agar UMKM lokal sekiranya dapat terus diberdayakan guna meningkatkan neraca surplus perdagangan Indonesia. Sesi gelar wicara pertama melibatkan Gabriella Marcelja, CEO SG Impact Venture, dan Harris Hyuk Ki Shim, CEO Job on Demand. Keduanya menyampaikan pandangan mengenai ekspor produk UMKM dari perspektif perusahaan masing-masing, yakni perusahaan management consulting dan perusahaan networking yang berfokus pada penyediaan lapangan kerja bagi usaha mandiri dan pekerja lepas (freelancer).
Keempat pembicara menyampaikan pandangan dan kisah mengenai pengalaman mengekspor produknya serta tantangan-tantangan yang dihadapi. Misalnya, pengusaha UMKM harus mengetahui birokrasi negara penerima serta menyesuaikan produknya agar dapat diterima di pasar negara penerima, misalnya dengan menggunakan bahasa negara penerima di kemasan produk.
Baik sesi pertama maupun kedua diikuti oleh sekitar seratus orang peserta yang antusias bertanya tentang proses ekspor bagi UMKM lokal. Acara ditutup dengan penampilan lagu daerah menggunakan angklung dari tim Lovely Hands, Paroki Yohanes Bosco, Sunter, Jakarta Utara. Para peserta kemudian berkesempatan berbelanja di pameran UMKM sekaligus saling berkenalan. Sebagaimana semboyan PASTI, master of ceremonies (MC) kembali mengingatkan bahwa UMKM bukan hanya usaha biasa, melainkan juga penggerak utama ekonomi nasional.