Kantor OK Bank di kawasan Pecenongan Jakarta Pusat. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Gelar RUPS 11 Mei Mendatang, Oke Bank (DNAR) Minta Restu Rights Issue

  • Emiten perbankan PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) akan menggelar Rapat Umum Pemegeang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Mei 2022 mendatang, dengan salah satu tujuannya ialah menyetujui rencana pengeluaran penambahan saham dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD alias rights issue.

Korporasi

Merina

Merina

Author

JAKARTA - Emiten perbankan PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) akan menggelar Rapat Umum Pemegeang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Mei 2022 mendatang, dengan salah satu tujuannya ialah menyetujui rencana pengeluaran penambahan saham dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD alias rights issue.

Dalam keterangan resmi perseroan, DNAR renacananya akan menawarkan sebanyak-banyaknya 5.000.000.000  saham dengan nilai nominal Rp100 per unit, sementara harga pelaksanaan rights issue perseroan akan diumumkan kemudian.

Sementara itu, rights issue ini rencanaya akan dilaksanakan paling lambat 12 bulan pasca persetujuan dari hasil RUPS yang dilaksanakan, hal tersebut mengacu pada Pasal 8 ayat (3) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 14/POJK.04/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritasi Jasa Keuangan No.32/POJK.04/2015.

Adapun  dana rights issue ini, rencananya akan digunakan secara keseluruhan oleh perseroan untuk pengembangan usaha ataupun ekspasnsi kredit perseroan.

Sebelumnya, pada tahun 2021 Oke Bank berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp17,46 triliun, naik sebanyak 122% year on year (yoy) dari Rp7,87 triuliun, Capaian meningkatnya laba bersih tersebut tercermin dari pendapatan perseroan yang melonjak dari Rp254,73 miliar menjadi Rp329,21 miliar.

Sementara itu, meningkatnya pendapatan perseroan diperoleh dari laju pendapatan bunga perseroan yang naik dari Rp439,16 miliar menjadi Rp526,34 miliar, sedangkan beban bunga perseroan juga turut tumbuh dari Rp184,42 miliar menjadi Rp197,12 miliar.