Karyawan melayani pelanggan di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu, 29 Desember 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Gelar RUPS, Indosat Belum Putuskan Rencana Penggunaan Laba Tahun 2021

  • JAKARTA- PT  Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Selasa, 29 Juni 2022. Pada rapat yang digelar secara virtu
Korporasi
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA- PT  Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) masih mengkaji penggunaan rencana penggunaan laba bersih tahun 2021 usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakaanakan pada Selasa, 29 Juni 2022. 

Direktur Utama Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan, pada rapat yang digelar secara virtual tersebut, perusahaan mengesahkan sejumlah agenda. 

Pertama, para pemegang saham menyetujui laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.

Kedua, persetujuan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir di 31 Desember 2021. Terakhir persetujuan penetapan remunerasi Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun 2022.

"Kami berhasil menjaga momentum pertumbuhan yang positif, sambil terus memperkuat kerja sama strategis dengan mitra global, dan juga senantiasa berkomitmen mendukung agenda transformasi digital Pemerintah Indonesia,” ujarnya seperti dikutip TrenAsia.com pada keterangan yang diterima Rabu, 29 Juni 2022.

Sebagai informasi, PT Indosat Tbk resmi mengganti namanya menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk atau IOH pada 4 Januari 2022.

Sejak saat itu, IOH berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman pelanggan lewat integrasi 2 entitas yang saling melengkapi. Termasuk pada integrasi jaringan yang tengah dilakukan di 43 ribu pemancar jaringan dengan target selesai pada akhir tahun 2022.

IOH juga mendorong inovasi dan percepatan layanan digital baru. Pada bulan Maret lalu, IOH telah meluncurkan UCan dan Bima Kredit yang digunakan untuk pemberdayaan komunitas UMKM dan nelayan di Mandalika.

Pada 2022, Indosat membukukan laba bersih Rp6,8 triliun, berbanding terbalik dari tahun 2020 yang mencatatkan rugi bersih Rp717 miliar. Laba tersebut didukung oleh adanya keuntungan bersih dari jual dan sewa balik menara sebesar Rp6,02 triliun.