<p>Gedung SCTV milik PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) / Facebook @SCTV</p>
Korporasi

Gelar RUPSLB, Surya Citra Media (SCMA) Minta Restu Stock Split

  • PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) bakal mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk persetujuan rencana perubahan nilai nominal saham (stock split).

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Emiten media Grup Emtek, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) bakal mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dalam rangka persetujuan rencana perubahan nilai nominal saham (stock split).

“Rapat akan membahas dan memutuskan atas rencana perubahan nilai nominal saham perseroan (stock Split) yang nilai awalnya adalah Rp50 menjadi Rp10 per saham,” tulis manajemen SCMA melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 21 September 2021.

Aksi korporasi ini akan mengubah Pasal 4 pada Anggaran Dasar Perseroan yang berkaitan dengan modal dasar, modal yang disetor dan modal ditempatkan. Sedangkan, tujuan perubahan nilai nominal ini dimaksudkan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham dan nilai perseroan.

“RUPSLB akan dilaksanakan pada Rabu, 13 Oktober 2021 di SCTV Tower Lantai 8, Senayan City, Jakarta,” tambahnya.

Adapun pemegang saham perseroan yang berhak hadir atau diwakili dalam rapat tersebut dan berkah mengeluarkan suara dalam rapat adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per Senin, 20 September 2021, pukul 16.00 WIB.

Susunan pemegang saham SCMA di antaranya PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mengempit 9.020.667.128 lembar saham atau setara 61,04% kepemilikan saham perseroan.

Sedangkan, saham SCMA yang tersebar di masyarakat sebanyak 3.622.263.549 lembar saham atau 24,51%. Kemudian, saham treasury sejumlah 2.136.160.624, setara 14,45% dari keseluruhan saham perseroan.

Di lantai bursa, saham SCMA menguat 2,87% menuju level harga Rp2.150 per lembar pada perdagangan Selasa, 21 September 2021. Saat ini, emiten milik taipan Eddy Kusnadi Sariaatmadja tersebut memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp31,78 triliun.