Nasabah mengakses aplikasi Livin' by Mandiri di kantor Cabang Bank Mandiri, Jakarta, Jum'at, 21 Januari 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Gelar RUPST Hari Ini, Inilah Perkiraan Nilai Dividen Bank Mandiri untuk Tahun Anggaran 2022

  • Pada tahun anggaran sebelumnya, Bank Mandiri membagikan dividen senilai Rp16,82 triliun, yang mana nilainya merupakan 60% dari laba bersih sebesar Rp28,02 triliun yang dicapai perseroan pada 2021.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Selasa, 14 Maret 2023, yang di dalamnya akan turut menentukan nilai dividen yang akan dibagikan perseroan untuk tahun anggaran 2022.

Pada tahun anggaran sebelumnya, Bank Mandiri membagikan dividen senilai Rp16,82 triliun, yang mana nilainya merupakan 60% dari laba bersih sebesar Rp28,02 triliun yang dicapai perseroan pada 2021.

Sementara itu, sepanjang periode 2022, Bank Mandiri mencatat laba bersih sebesar Rp41,2 triliun dengan pertumbuhan 46% dibanding tahun sebelumnya.

Jika diasumsikan dividend payout ratio Bank Mandiri untuk tahun anggaran 2022 sama seperti tahun sebelumnya, yakni 60%, maka dividen yang akan dibagikan perseroan diperkirakan akan mencapai Rp24,72 triliun.

Kemarin, Senin, 13 Maret 2023, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) selaku sesama bank BUMN telah melaksanakan RUPST untuk tahun anggaran 2022.

Dalam RUPST tersebut, diputuskan bahwa BRI membagikan dividen sebesar Rp43,94 triliun dengan dividend payout ratio sebesar 85% dari laba bersih Rp51,4 triliun yang dicapai perseroan pada tahun 2022.

Sebelumnya, untuk tahun anggaran 2021, RUPST BRI memutuskan pembagian dividen sebesar Rp26,4 triliun dengan dividend payout ratio yang sama, yakni sebesar 85%.

Dengan demikian, dapat diasumsikan pula bahwa Bank Mandiri akan menempuh langkah yang sama, yakni membagikan dividen di tahun ini dengan dividend payout ratio yang sama seperti tahun sebelumnya seperti halnya BRI.

Untuk diketahui, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan bahwa perseroan berhasil mencatat kinerja yang solid pada 2022 berkat strategi bisnis yang konsisten kepada segmen potensial dan proses digitalisasi yang dioptimalkan.

"Kehadiran Livin' dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), khususnya dana murah yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik," ujar Darmawan dalam Paparan Publik Kinerja Kuartal IV-2022 Bank Mandiri beberapa waktu lalu.

Di akhir tahun 2022, DPK Bank Mandiri tercatat di angka Rp1,49 kuadriliun, naik 15,46% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari Rp1,29 kuadriliun dari akhir 2021.

Pertumbuhan DPK tersebut ditopang oleh penguatan dana giro serta tabungan yang meningkat masing-masing 31,2% dan 13,5% yoy.

Rasio dana murah secara bank-only pun mencapai 77,64% dengan peningkatan 365 basis poin yoy di akhir 2022 berkat ekspansi digital yang digenjot perseroan.

Sementara itu, kredit secara konsolidasi perseroan mencatatkan pertumbuhan 14,48% ke angka Rp1,2 kuadriliun.

Dengan pertumbuhan kredit yang membaik, total aset Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai angka Rp1,99 kuadriliun dengan pertumbuhan 15,5% yoy. Pencatatan aset ini pun menjadi rekor terbesar sepanjan sejarah bank BUMN ini.

Kredit Bank Mandiri pada 2022 didominasi oleh kredit korporasi yang nilainya mencapai Rp414,1 triliun dengan pertumbuhan 11,8% yoy.

Kredit komersial perseroan pun mencatatkan pertumbuhan, tepatnya ke angka Rp196,3 triliun dengan pertumbuhan 13% yoy.

Penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencatat pertumuhan 13,3% yoy dari Rp103,5 triliun pada 2021 menjadi Rp117,2 triliun pada akhir 2022.

Rasio kredit bermasalah nonperforming loan (NPL) Bank Mandiri secara bank-only pun membaik dengan penurunan 93 basis poin secara yoy ke level 1,88%.

Bank Mandiri mencatat pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Bank Mandiri secara konsolidasi pada 2022 tercatat tumuh 20,3% yoy menjadi Rp87,9 triliun, yang mana perkembangan ini turut mendorong rasio net interest margin (NIM) di level 5,47%.