Sarinah
Nasional

Gelorakan Ekosistem Bisnis Unggul untuk Industri Kreatif Jadi Cara Sarinah Perkuat Komitmen ESG

  • Memperkuat ekosistem untuk industri kreatif Indonesia menjadi visi PT Sarinah (Persero) untuk menerapkan komitmen environment, social, and governance (ESG).
Nasional
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Memperkuat ekosistem untuk industri kreatif Indonesia menjadi visi PT Sarinah (Persero) untuk menerapkan komitmen environment, social, and governance (ESG).

Direktur Utama PT Sarinah, Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, menyampaikan bahwa komitmen Sarinah dalam mewujudkan ekosistem bagi industri kreatif di Indonesia mulai terus dikembangkan.

"Perseroan terus berupaya dengan mengoptimalkan kapasitas dan perannya dalam meraih pencapaian kerja yang baik di tengah kondisi perekonomian global yang belum pulih sepenuhnya," ujar Gusti dalam laporan berkelanjutan pada Minggu, 25 September 2022.

Ia menambahkan Sarinah terus berbenah dan menetapkan kebijakan serta inisiatif strategis dengan lebih matang serta terukur. Adapun beberapa kebijakan dan inisiatif strategis yang perseroan lakukan adalah:

- Memperkuat branding awareness dan posisi bisnis Sarinah baik secara internal dan eksternal 
- Meningkatkan omzet penjualan dengan cara menambah prospek penjualan, meningkatkan pengunjung ke gerai Sarinah, meningkatkan jumlah transaksi, dan meningkatkan rata-rata pembelian. 
- Mengembangkan dasar sistem manajemen ritel berbasis teknologi informasi
- Mengadakan pelatihan dasar kepemimpinan dan dasar manajemen ritel untuk seluruh manajemen toko
- Mengembangkan Sarinah Peduli yang dilakukan secara rutin dengan melibatkan interaksi dengan pelanggan. 
- Penambahan variasi produk UKM yang sudah dikurasi berikut kelengkapan perwakilan budaya Indonesia. 
- Mengoptimalkan pemasaran ritel online terutama untuk memperkenalkan produk-produk UKM dari seluruh wilayah di Indonesia dengan disertai cerita di balik produk terkait.

Selain itu, sebagai bagian dari entitas global, Sarinah memastikan bahwa perseroan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan.

"Berprinsip pada triple bottom line, perseroan menjamin bahwa kepentingan Sarinah dijalankan secara seimbang antara kepentingan ekonomi, lingkungan, sosial," tambah Gusti.

Kemudian, Gusti juga menyampaikan bahwa saat ini perseroan terus berupaya penuh dalam implementasi pelestarian alam dan ekosistem yang terkandung di dalamnya.

Melalui program pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan, perseroan secara rutin memonitor kegiatan sebagai berikut:

- Sewage Treatment Plant (STP) yaitu Sistem Pengolah Limbah Cair Domestik.
- Penanaman Pohon. 
- Turut serta dalam program Pemda DKI yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

Adapun berbagai program yang telah dilakukan di antaranya adalah sebagai berikut:

- Penanaman pohon bersama BUMN lain dalam rangka kegiatan BUMN Hadir untuk Negeri di Jakarta. 
- Membuat jalur untuk orang dengan disabilitas (difabel). 
- STP yaitu Sistem Pengolah Limbah Cair Domestik.
- Larangan merokok, kerjasama dengan Pemda DKI untuk menjaga kualitas udara di ruangan kantor. 
- Mematikan listrik selama satu jam, mengikuti program Pemda DKI dalam hal Global Warming. 
- Pemanfaatan penggunaan air bekas untuk menyiram tanaman bekerjasama dengan pihak ketiga.

Hingga saat ini, Sarinah sudah memiliki mekanisme untuk pembuangan air limbah atau STP. Air buangan yang masuk ke instalasi STP berasal dari 2 sumber, yaitu air kotor dan air limbah dapur.

Saat ini, Sarinah sudah memiliki beberapa bak control dan telah ada sekitar 9 bak control yang ada di Sarinah. Tahapan ini dijabarkan sebagai berikut:

- Grease Trap dan Grit Chamber yaitu bak tempat pengelolaan lemak-lemak padat yang berasal dari air limbah dapur
- Grit Chamber yaitu air bekas gedung yang berasal dari kamar mandi dan toilet yang penuh dengan sampah seperti plastik, pembalut, tali, kayu yang akan tersangkut disini. 
- Equalizing Tank yaitu bak berukuran 33,68 meter persegi dengan 8 diffuser yang berfungsi untuk mendistribusikan udara secara merata. 
- Aeration Tank yaitu bak yang berkapasitas 151 meter persegi. Air limbah diproses lebih mendalam dan menghilangkan lumpur di bak ini. 
- Sedimentasi Tank yaitu bak tempat proses pengendapan lumpur yang dilakukan secara lebih mendalam, akan terjadi proses pembusukan lumpur dan bakteri aerob akan mati serta bakteri anaerob akan timbul 
- Sludge Distibution Box yaitu bak yang berfungsi mengatur pengembalian lumpur dari sedimentasi tank. 
- Sludge Digester yaitu bak yang berfungsi sebagai penampung dari hasil proses pengendapan lumpur dan terdapat 2 diffuser untuk mengaerasi air lumpur agar tetap adlam kondisi aerob
- Chlorination/Dosing Pup yaitu bak yang berfungsi untuk menginjeksi larutan kaporit secara terus menerus dengan dosis kaporit dijaga sekitar 7mg/L yang bertujuan membunuh bakteri pathogen yang ada di air. 
- Effluent Tank yaitu bak yang menghasilkan air olahan yang telah memenuhi syarat sebagai air buangan dengan nilai COD 30 md/L, BOD5, 20mg/L dan SS 30mg/L bisa dibuang langsung ke saluran kota.

Sumber: Annual Report Sarinah 

Sementara itu dalam hal energi, Sarinah tidak menggunakan energi material dan energi langsung, tetapi menggunakan energi tidak langsung berupa energi listrik yang dipasok langsung oleh PT PLN (Persero). Pada tahun 2019, konsumsi listrik Sarinah mencapai Rp8,8 miliar, naik 2% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp8,71 miliar.

Sumber: Annual Report Sarinah

Dalam penggunaan air, Sarinah menyediakan air yang dipasok langsung dari PDAM di seluruh kantor, baik kantor pusat maupun cabang/outlet. Konsumsi Sarinah dalam penggunaan pasokan air dari PDAM tercatat mencapai Rp1,86 miliar di tahun 2019, naik 11% dibandingkan dengan tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp1,67 miliar.

Selain itu beberapa dampak kualitatif dan kuantitatif turut serta dirasakan oleh perseroan selama melaksanakan program yang berkaitan dengan lingkungan dan sosial.

"Dampak kuantitatif, perseroan mengeluarkan biaya keseluruhan selama tahun 2019 sebesar Rp133.488.000 untuk bidang lingkungan hidup, sosial dan tata kelola," ucap Gusti.

Ia melanjutkan selain dampak kuantitatif, terdapat pula dampak kualitatif yang dapat dirasakan dari pelaksanaan kegiatan untuk lingkungan tersebut seperti: efisiensi penggunaan air bersih, efisiensi biaya listrik dan peningkatan kesehatan karyawan secara umum.

Lalu pada tanggal 31 Desember 2019, Sarinah belum memiliki sertifikasi bidang lingkungan, namun demikian, Sarinah berkomitmen untuk senantiasa melakukan berbagai kegiatan terkait program pelestarian lingkugan.