<p>Manajemen distributor ponsel dan elektronik PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) / Dok. Perseroan</p>
Pasar Modal

Gencar Ekspansi Bisnis, Simak Analisis Erajaya (ERAA) Berikut Ini!

  • Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Cindy Alicia Ramadhania mengatakan bahwa saham ERAA berpotensi naik sebesar 22,4% yang mengasumsikan valuasi P/E 6,7 kali.

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatatkan peningkatan penjualan pada kuartal I-2023 yang diikuti oleh pengembangan bisnis non-ponsel yang ekspansif. Hal ini membuat saham emiten peritel tersebut layak dicermati.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Cindy Alicia Ramadhania mengatakan bahwa saham ERAA berpotensi naik sebesar 22,4% yang mengasumsikan valuasi P/E 6,7 kali. “Kami memberikan rekomendasi beli untuk ERAA dengan target harga Rp600 per saham,” ujarnya melalui riset yang dikutip Jumat, 26 Mei 2023.

Cindy memproyeksikan pendapatan serta laba bersih perseroan masing-masing sebesar Rp55,5 triliun dan Rp1,2 triliun. Kendati begitu, ia tetap mengimbau agar pelaku pasar tetap memerhatikan sejumlah risiko atas rekomendasi tersebut.

“Menurunnya daya beli konsumen, rendahnya antusiasme pada peluncuran produk baru, adanya perubahan kebiasaan belanja konsumen, dan depresiasi mata uang Rupiah tetap perlu diperhatikan,” paparnya.

Gencar Ekspansi Bisnis 

Sepanjang 2023, ERAA menargetkan untuk membuka 600 gerai baru dan akan difokuskan di kota tier 2 dan tier 3 yang memang sebelumnya belum dimasuki oleh perseroan. Hal ini merupakan upaya ERAA untuk menangkap permintaan pasar agar lebih luas lagi. 

Dalam memperkuat konsep omnichannelnya, tidak hanya melalui e-commerce, ERAA juga mengembangkan bisnisnya melalui Eraspace. Hingga kuartal I-2023, Myeraspace memiliki total member sebanyak 7,2 juta atau tumbuh 60% yoy dengan rata-rata nilai transaksi Rp6,85 juta. 

Selama tiga bulan pertama tahun ini, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan penjualan pada ebesar 28,9% year-on-year (yoy) dipimpin oleh segmen aksesoris dan lainnya yang melonjak hingga 42,1% yoy.

Kendati begitu, peningkatan top line tidak mampu mengerek laba bersih perseroan yang justru turun 20,2% yoy. Secara bisnis vertikal, Erajaya Digital masih memberikan kontribusi paling besar yaitu 92,1%. Sisanya disumbangkan oleh bisnis F&B, fashion lifestyle, healthcare, dan farmasi.