<p>Petugas Bidang Air Baku, Air Bersih, dan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta saat memeriksa Instalasi Pengelolaan Air Limbah di IPAL Jagakarsa, Jakarta, Kamis, 19 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Genjot Bisnis Air Bersih, Anak Usaha (META) Amankan Kredit Rp230 Miliar dari BMRI

  • Anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) yang bergerak di sektor air bersih PT Potum Mundi Infranusantara (Potum) berhasil memperoleh kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai Rp230 miliar.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) yang bergerak di sektor air bersih PT Potum Mundi Infranusantara (Potum) berhasil memperoleh kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp230 miliar.

Dijelaskan melalui keterangan resmi, dana dari fasilitas kredit ini akan digunakan untuk mengembangkan bisnis Potum dan kedua anak usahanya, yaitu PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) di Serang, Banten, dan PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) di Medan.

Direktur Utama Potum Ridwan Irawan menyatakan adanya fasilitas kredit ini akan memberikan dukungan untuk pengembangan proyek strategis perseroan beserta anak usahanya, sambil meningkatkan stabilitas keuangan perusahaan ke depannya.

“Kami berharap dukungan pembiayaan ini akan berdampak positif terhadap kegiatan operasional dengan meningkatkan nilai aset dan value perusahaan serta anak usahanya,” ujarnya Ridwan melalui keterangan resmi dikutip, pada Kamis, 28 Desember 2023.

Saat ini, Potum telah menyediakan pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan di kawasan-kawasan industri dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) melalui anak usahanya SCTK dengan kapasitas 350 liter per detik dan DCC dengan kapasitas 200 liter per detik.

Di sisi lain perseroan juga membuka peluang dan potensi untuk mendistribusikan air bersih kepada pelanggan rumah tangga, perkantoran, fasilitas sosial, dan pelanggan lainnya, sambil mendukung upaya pelestarian lingkungan agar kebutuhan air bersih dapat terpenuhi tanpa harus mengambil sumber air dari tanah.

Ridwan menambahkan bahwa saat ini industri air di Indonesia masih bersifat terdesentralisasi, di mana sumber airnya memang melimpah tetapi belum terdistribusi secara merata di berbagai wilayah. 

Pasalnya, lanjut Ridwan, SCTK Serang dan DCC Medan memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan, dan di tahun depan, diharapkan proyek sambungan baru dapat dimulai pelaksanaannya. “Kami pun sedang mengevaluasi berbagai pengembangan proyek di kota-kota lain untuk men-suplai kebutuhan industri dan residensial,” tambahnya. 

Sebagai tambahan, Potum telah menetapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp40 miliar pada 2023 untuk merancang pengembangan bisnis air. Di tahun mendatang, anak usaha META itu berencana untuk melaksanakan sejumlah langkah strategis guna meningkatkan laba perusahaan.