Ilustrasi bisnis PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI).
Korporasi

Genjot Ekspansi Pelayaran, Ekalya Purnamasari (ELPI) Tetapkan Capex Rp1 Triliun pada 2024

  • PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) telah menetapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2024 senilai Rp1 triliun.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) telah menetapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2024 senilai Rp1 triliun. Anggaran belanja modal ini salah satunya digunakan ekspansi bisnis pelayaran perseroan. 

Direktur Utama Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Eka Taniputra menyebut capex yang senilai satu triliun itu bakal digunakan eksplorasi dan ekspansi seperti pengadaan kapal-kapal baru, yang bertujuan menunjang bisnis dan pangsa pasar di luar Indonesia.

“Kami telah mendapatkan kepercayaan di Asia Tenggara khususnya di Malaysia yang mana telah mendapatkan kontrak selama 2 tahun. Kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai perusahaan di Indonesia dapat memenangkan tender di Malaysia,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Senin, 15 Januari 2024. 

Dia menyatakan anggaran belanja modal  itu akan dialokasikan untuk menambahkan 7 armada kapal baru, yang bertujuan untuk memenuhi permintaan kapal pendukung offshore dan memperluas layanan di pasar internasional, terutama di kawasan Asia Tenggara. 

Penting untuk dicatat bahwa ELPI menjalankan operasional bisnis di luar negeri melalui Kazo Marine (M) Sdn Bhd dan NKA Energy Sdn Bhd. Selain itu, emiten berkoden saham ELPI melalui entitas PT Samudra Luas Sejahtera Abadi (SLSA) juga akan menambah lagi 1 unit Kapal Bulk Carrier yaitu Mother Vessel Supramax.

Eka juga menyebut pihaknya berencana meningkatkan pelaksanaan pemuatan kargo dengan metode ship to ship. Dengan langkah ini, ELPI tidak hanya memiliki peran di sektor offshore, tetapi juga di bidang bulk & transhipment, melibatkan pergerakan kargo dari hulu ke hilir.

“Bahwa atas rencana investasi belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun 2024 untuk pengadaan kapal-kapal tersebut, ELPI mendapatkan dari kas internal dan atau pinjaman perbankan,” ungkapnya.

Perseroan meyakini jika capex tersebut akan memberikan dampak positif pada kinerja keuangan ELPI ke depannya, terutama dalam peningkatan yang signifikan pada pendapatan non-offshore. 

Menurutnya, ELPI saat ini lebih fokus pada Malaysia, baik melalui entitas anak maupun afiliasinya. Perusahaan telah menetapkan nama dan posisi di Semenanjung Malaysia dan Sarawak. Di samping Sarawak, ELPI juga sedang menjajaki beberapa tender baik kontrak jangka pendek maupun kontrak jangka panjang. 

Eka menyatakan entitas anak ELPI, yaitu PT ELPI Nusantara Armada (ENA), yang bergerak di bidang Tug & Barge, telah menyelesaikan pembangunan 2 set Tug & Barge dalam bulan ini dan langsung dioperasikan/on hire di Kalimantan Timur.

“ENA meskipun baru kami dirikan per September 2022 atau satu bulan setelah ELPI listing, saat ini telah mengoperasikan lebih dari 20 kapal Tug & Barge dengan durasai lebih dari 5 tahun. Dan kami telah mencadangkan dana sejak awal untuk pengadaan 5  kapal tug & barge dengan nilai estimasi sebesar Rp200 miliar,” pungkasnya.