Genjot Investasi ke Indonesia, Berikut Sederet Rayuan Prabowo Selama Kunjungan ke AS
- Prabowo secara khusus mengajak perusahaan-perusahaan AS untuk terus menambah investasi mereka di berbagai sektor strategis guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang berkembang pesat.
Nasional
WASHINGTON - Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya hubungan ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia dalam lawatannya ke Washington DC.
Dalam pertemuan dengan pimpinan perusahaan besar Amerika, Prabowo mengajak investor AS untuk memperkuat investasi mereka di Indonesia guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang pesat. Pertemuan ini difasilitasi oleh lembaga USINDO dan dihadiri oleh 25 perwakilan dari pihak AS.
Dorongan Investasi AS di Indonesia
Prabowo menyampaikan optimismenya terkait kepercayaan para pimpinan perusahaan AS terhadap ekonomi Indonesia. Dalam diskusi ini, beberapa perusahaan besar seperti Freeport McMoran, S&P Global, Boeing, BP America, ExxonMobil, Citi, dan Caterpillar turut hadir.
Prabowo juga secara khusus mengajak perusahaan-perusahaan ini untuk terus menambah investasi mereka di berbagai sektor strategis guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang berkembang pesat.
"Saya juga mendorong mereka untuk terus melakukan investasi ikut serta dalam rencana pembangunan kita," ujar Prabowo, dilansir siaran pers, Selasa, 12 November 2024.
- Adaro Andalan (AADI) Siap IPO di Harga Ini, Cuan Maksimal Rp4,59 Triliun
- Jungkir Balik Kementan Pulihkan Industri Susu Nasional
- Waskita Karya (WSKT) Suntik Modal Anak Usaha Rp2,72 Triliun
Dukungan pada Energi Terbarukan
Energi terbarukan menjadi juga menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan tersebut. Beberapa perusahaan energi dari AS menunjukkan minat pada teknologi penangkapan karbon dan energi geotermal sebagai kontribusi untuk mencapai target net zero emission di Indonesia. Inisiatif ini selaras dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan membangun ekosistem energi terbarukan yang lebih kuat.
Komitmen Melawan Korupsi
Prabowo menegaskan kepada para pemimpin perusahaan AS bahwa korupsi adalah “kanker” yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Ia berkomitmen untuk tidak menoleransi praktik korupsi di pemerintahannya.
Prabowo mengakui bahwa menjaga integritas dan akuntabilitas menjadi prioritas utama untuk menciptakan iklim bisnis yang lebih sehat dan berkelanjutan di Indonesia.
“Beliau bahkan menyampaikan kalau ada yang korupsi atau yang membuat problem misalkan, kontak langsung ke beliau dan ini suatu message yang sangat positif, sangat clear, dan mereka responnya sangat meng-appreciate, very straight forward ke penjelasan dari Bapak Presiden Prabowo hari ini,” terang Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani.
- Adaro Andalan (AADI) Siap IPO di Harga Ini, Cuan Maksimal Rp4,59 Triliun
- Jungkir Balik Kementan Pulihkan Industri Susu Nasional
- Waskita Karya (WSKT) Suntik Modal Anak Usaha Rp2,72 Triliun
Upaya Mengurangi Hambatan Birokrasi
Dalam pertemuan tersebut, Rosan Roeslani, Menteri Investasi Indonesia, menegaskan pemerintah akan bekerja keras untuk mengurangi hambatan birokrasi yang selama ini menjadi kendala bagi para investor.
Rosan menjelaskan bahwa reformasi birokrasi akan dilakukan guna menciptakan prosedur yang lebih sederhana dan mempercepat proses perizinan, sehingga investasi dapat mengalir dengan lebih lancar.
"Dan yang paling penting akan mengurangi birokrasi yang berbelit sehingga investasi yang masuk ke Indonesia juga membawa kebaikan untuk seluruh rakyat Indonesia," tambah Rosan.
Ted Osius, Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia, menyampaikan apresiasinya terhadap sikap pro-bisnis Prabowo dan komitmennya dalam mengembangkan hubungan ekonomi antara kedua negara.
Osius menyatakan bahwa pihaknya berencana membawa lebih banyak pimpinan bisnis AS ke Indonesia pada Desember mendatang untuk melihat lebih dekat peluang-peluang investasi yang ada di Indonesia.
Kunjungan Prabowo ini diharapkan dapat membuka peluang baru untuk meningkatkan arus investasi AS ke Indonesia, terutama di sektor-sektor seperti energi terbarukan, infrastruktur, dan teknologi.