Genjot Pembangunan Jargas, Pemerintah Ingin Hemat Subsidi LPG Rp297,6 Miliar per Tahun
JAKARTA – Pemerintah menargetkan penghematan subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) sebesar Rp297,6 miliar per tahun. Selain itu, pengurangan impor LPG ditetapkan sebanyak 603,720 ribu ton per tahun. Junior Planner Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Novi Andriani mengatakan, upaya penekanan terhadap impor LPG bisa dilakukan lewat pemanfaatan bahan bakar gas bumi rumah tangga dan pelanggan kecil. […]
Industri
JAKARTA – Pemerintah menargetkan penghematan subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) sebesar Rp297,6 miliar per tahun. Selain itu, pengurangan impor LPG ditetapkan sebanyak 603,720 ribu ton per tahun.
Junior Planner Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Novi Andriani mengatakan, upaya penekanan terhadap impor LPG bisa dilakukan lewat pemanfaatan bahan bakar gas bumi rumah tangga dan pelanggan kecil.
Ia mengaku, hal ini membutuhkan pembangunan infrastruktur jargas. Adapun kebutuhan pendanaan yang diperkirakan mencapai Rp38,4 triliun.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Rinciannya dari biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp4,1 triliun, BUMN Rp6,9 triliun dan Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Rp27,4 triliun,” terangnya dalam acara Konsultasi Publik Pembangunan Jargas Melalui Skema KPBU, Kamis lalu, 10 Juni 2021.
Adapun berdasarkan studi sementara, potensi pemasangan jargas di Bogor, misalnya, sebanyak 105.176 SR, dengan estimasi total biaya Rp775 miliar. Jumlah ini juga setara dengan Rp7,73 juta per sambungan rumah tangga.
Terkait hal ini, lanjut Novi, perlu diperhatikan tahap perencanaan dan analisis kapasitas fiskal untuk mengukur kemampuan dari sisi pendanaan dalam melaksanakan proyek.
Selain itu, mengingat proyek pembangunan jargas akan dilaksanakan di beberapa daerah, perlu dipastikan bahwa pelaksanaan proyek sesuai dengan rencana Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Saat ini, lokasi prioritas pembangunan jargas yang ditetapkan tersebar di empat kecamatan dan 21 kelurahan di Bogor. Total potensinya sebanyak 105.176 SR atau 31% dari seluruh Kartu Keluarga (KK) di Kota Bogor. Sementara total potensi konsumsi di lokasi terpilih sebesar 1,6 Million Standard Cubic Feet per Day (MSCFD) atau 45.226 m3 per hari.
Diketahui, pembangunan jargas sendiri merupakan Program Strategis Nasional (PSN) yang diangap bisa mendukung diversifikasi energi. Program ini dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan potensi gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga.