Genjot Pengembangan MNK, Menteri ESDM Kejar Produksi Minyak
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK) untuk produksi minyak.
Energi
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK) untuk produksi minyak.
Menteri ESDM Arifin tasrif mengaku tengah mendorong pengembangan MNK salah satunya di Blok Rokan. Pasalnya Blok Rokan dinilai memiliki potensi MNK yang menarik. menyebut, ada perusahaan yang tertarik untuk menggarap MNK tapi ia belum bicara lebih jauh.
"Minyak sekarang lagi mengupayakan di Rokan, bulan Juni mudah-mudahan hasil kajiannya bisa ada kesimpulan. Untuk sumur pertama sudah sekarang rig-nya pindah ke sumur kedua, itu harapan kita," katanya di Kementerian ESDM pada Jumat, 5 Januari 2024.
- Cara Menghilangkan Iklan Pop Up di Smartphone atau Tablet Samsung Anda
- Kalahkan Tesla, BYD Berhasil Jual 3,02 Juta Mobil Listrik Pada Tahun 2023
- Bank Jatim Buka Lowongan Direksi, Berikut Persyaratannya!
- Ingin Cetak Rekor, Korea Bidik US$700 M untuk Target Ekspor 2024
Arifin mengaku upaya ini terus digenjot pasalnya produksi minyak bumi siap jual atau lifting minyak Indonesia hingga Desember 2023 tercatat hanya mencapai 607 ribu barel per hari (bph). Realisasi tersebut masih jauh dari target yang telah ditetapkan di APBN yakni sebesar 660 ribu bph.
Meski diakui pencapaian lifting berat namun, untuk mengejar target lifting minyak di tahun ini kondisinya cukup menantang. Bersama Kementerian ESDM, Arifin mengatakan mengejar banyak temuan baru berupa gas bumi di beberapa wilayah Indonesia.
Salah satunya seperti penemuan cadangan gas di Wilayah Kerja North Ganal, Kalimantan Timur oleh Eni sebesar 5 TCF. "Kemudian yang dulu Timpan ngebor lagi, yang baru lagi di Layaran-1 baru dapat lagi Minggu lalu ada 6 TCF lebih. Kita kan punya target 12 BSCFD 2030, itu dengan Masela, sumur Geng North (North Ganal), sumur Timpan-1 (Andaman II), sama Layaran-1 (South Andaman) itu baru itung-itung 11,1, masih 0,9 lagi. Nah kita harus siapin infrastrukturnya," tandasnya.