<p>Ilustrasi mahasiswa. Dok: Pexels.</p>
Fintech

Genjot Pertumbuhan Ekonomi, OVO dan Bareksa Cetak Talenta Digital Lewat Fintech Academy

  • OVO dan Bareksa menyadari bahwa peningkatan sektor ekonomi digital harus diiringi oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bisa memiliki daya saing dengan talenta digital di kawasan regional.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – PT Visionet Internasional (OVO) dan PT Bareksa Portal Investasi berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan mencetak talenta digital lewat Fintech Academy. 

OVO dan Bareksa menyadari bahwa peningkatan sektor ekonomi digital harus diiringi oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bisa memiliki daya saing dengan talenta digital di kawasan regional. 

Oleh karena itu, pada tahun 2021 lalu OVO dan Bareksa pun menghadirkan Fintech Academy bersama Universitas Katolik Atma Jaya (Unika Atma Jaya) dan Universitas Indonesia (UI) sebagai bentuk kontribusi dalam meningkatkan kualitas SDM dan mendorong literasi keuangan digital di Indonesia. 

Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit mengatakan, hasil penelitian McKinsey dan Bank Dunia menyebutkan bahwa Indonesia masih membutuhkan 9 juta talenta digital untuk memenuhi kebutuhan industri hingga tahun 2030 atau sekitar 600 ribu orang setiap tahunnya. 

“Fintech Academy adalah wujud kolaborasi OVO dan Bareksa selaku pelaku industri bersama dengan institusi pendidikan untuk mempersiapkan talenta digital yang kompeten demi merealisasikan visi Indonesia sebagai negara ekonomi digital terkuat di Asia Tenggara,” ujar Harumi sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Jumat, 18 Februari 2022. 

Bank Indonesia (BI) mencatat nilai  transaksi uang elektronik (UE) mengalami pertumbuhan yang pesat, yakni hingga 49,06% year-on-year (yoy) dan mencapai Rp305,4 triliun pada 2021, dan angka itu diproyeksikan akan meningkat 17,13% (yoy) hingga Rp357,7 triliun pada tahun 2022. 

Meski demikian, daya saing tenaga kerja Indonesia di era digital masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. 

Penelitian World Competitiveness Ranking oleh Institute for Management Development  (IMD) pada tahun 2020 menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-40 dari 63 negara. 

Maka dari itulah OVO dan Bareksa membangun Fintech Academy yang diharapkan bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas SDM dalam negeri yang bisa beradaptasi dengan pertumbuhan ekonomi digital yang menjadi suatu keniscayaan. 

Sepanjang 2021, Fintech Academy telah diikuti oleh 150 mahasiswa yang mengikuti bobot tiga satuan kredit semester (SKS) dengan total 70 jam waktu pengajaran untuk Unika Atma Jaya dan UI.

Dalam 28 pertemuan yang diselenggarakan secara virtual, disajikan 16 topik yang berbeda, mulai dari perkenalan industri fintech, perkenalan artificial intelligence (AI) dan machine learning, manajemen risiko di dunia fintech, hingga marketing dan public relations di dunia fintech.