Co-Founder and CEO Tjufoo TJ Tham bersama Direktur Utama Sarinah  Fetty Kwartati  saat acara peluncuran Perusahaan rintisan brand aggregator Tjufoo sekaligus penandatanganan kerjasama dimana Tjufoo berpartisipasi dalm pengembangan ekosistem digital UMKM Sarinah.Kamis 27 Januari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Fintech

Genjot Pertumbuhan UMKM di Ekosistem Digital, Startup Tjufoo Siapkan Dana Rp1,8 Triliun

  • Perusahan rintisan brand aggregator Tjufoo Corps hadir di Indonesia untuk mendukung pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Indonesia di ekosistem digital.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – Perusahaan rintisan (startup) brand aggregator, Tjufoo Corps resmi hadir di Indonesia untuk mendukung pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Indonesia di ekosistem digital dengan dana investasi yang saat ini mencapai jumlah Rp1,8 triliun. 

Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Tjufoo, Tj Tham, menyatakan komitmen perusahaannya untuk meningkatkan level UMKM di Indonesia dan menjawab tantangan atas kebutuhan para pelaku bisnis berskala kecil dan menengah untuk menerapkan teknologi digital. 

“Sebagai penggiat digital ecosystem, kami menyambut baik upaya pemerintah untuk mendigitalisasi UMKM. Namun, situasi pandemi yang menghantam UMKM membuat mereka tak mampu bertahan walau secara perlahan telah go-digital. Kami hadir untuk memperkuat pondasi bisnis UMKM di Indonesia melalui ekosistem digital yang telah kami bangun,” ujar Tj Tham di acara “Peluncuran Tjufoo, sebuah startup agregator brand” di Jakarta, Kamis, 27 Januari 2022.

Hingga akhir 2021, Tjufoo telah membantu peningkatan performa brand yang telah bergabung dalam ekosistem digitalnya. 

Lewat dukungan tim dan teknologi yang diperlukan dalam peningkatan level UMKM lewat ekosistem digital, Tjufoo telah membantu memperkuat elemen-elemen penting dalam bisnis, yakni marketing dan operasional. 

Dari segi marketing, Tjufoo telah mendukung pembangunan infrastruktur UMKM dalam memperkuat brand building dan mendorong digital optimization

Dengan demikian, brand UMKM diharapkan dapat lebih dekat dengan konsumen untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih besar. 

Dari segi operasional, Tjufoo memberikan dalam untuk kebutuhan internal bisnis dalam mengotomasi pengelolaan tenaga kerja, inventoris, konsumen, merchandising, layanan pengadaan, hingga menyelaraskan seluruh proses operasi agar efektif dan efisien. 

Dengan mengusung konsep House of Brands, Tjufoo mendukung pertumbuhan UMKM dengan cara mengakuisisi brand lokal pada kategori Direct to Consumer atau berjualan tanpa perantara. 

Untuk tahun 2022, Tjufoo pun berencana untuk mempercepat pertumbuhan UMKM di Indonesia dengan mengakuisisi berbagai brand lokal yang dinilai potensial. 

“Permodalan masih menjadi masalah kompleks yang selalu dihadapi oleh para pengusaha UMKM di Indonesia. 

Untuk itu, kami berkomitmen untuk mengembangkan UMKN dan brand lokal dari berbagai kategori dan level dengan berinvestasi pada modal pengembangan usaha dengan nilai akuisisi sebesar Rp1,8 triliun yang akan segera kami jalankan sebagai rencana jangka pendek. 

Dengan dukungan permodalan ini, kami berharap Indonesia mampu menelurkan ratusan brand lokal yang dapat bersaing di pasar global,” kata Tj Tham. 

Supaya UMKM bisa bertumbuh secara berkelanjutan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, Tjufoo juga senantiasa memberikan fasilitas mentoring dari individu-individu unggul perusahaan lintas sektor besar seperti Apple, Grab, Amazon, SAP, dan JP Morgan. 

“Semakin banyak diskusi yang kami lakukan dengan pelaku UMKM, kami melihat mereka sangat membutuhkan dukungan tim untuk mentoring dan pendampingan. 

Mentoring dan pendampingan yang dilakukan secara konsisten dapat memberikan panduan yang solid untuk kebutuhan usaha jangka panjang,” ungkap Tj Tham. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun menyambut baik kehadiran Tjufoo dalam komitmen untuk bergabung dengan Program Sarinah Pandu. 

Untuk diketahui, Sarinah Pandu adalah program Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Sarinah dalam mengemban misi menumbuhkembangkan UMKM melalui serangkaian pelatihan dengan silabus yang sistematis. 

Dalam kerja sama yang dijalin, Tjufo memberikan dukungan berupa pendanaan bisnis, mentoring, dan ekosistem untuk pengembangan digitalisasi UMKM yang dirujuk oleh PT Sarinah. 

“Saya mengapresiasi komitmen Tjufoo untuk bergabung dengan Program Sarinah Pandu untuk mendukung dan meningkatkan bisnis UMKM secara maksimal.

 Tjufoo memiliki peranan yang sangat unik. Saya yakin Tjufoo mampu berkolaborasi untuk mengapresiasi kreasi Indonesia,” papar Sandiaga. 

Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengatakan bahwa sejak tahun 2021, Sarinah telah melakukan transformasi bisinis untuk memberikan ruang pertumbuhan bagi komunitas. Kerja sama dengan Tjufoo pun diharapkannya dapat membantu transformasi pengembangan pemasaran digital. 

 “Sejak tahun lalu, Sarinah melakukan transformasi bisnis agar mampu menjadi panggung bagi komunitas dan para kreator seni, budaya, kerajinan, tata boga, dan ekonomi kreatif nusantara.

 Kerjasama bersama Tjufoo ini diharapkan mampu turut mentransformasi pengembangan pemasaran melalui pasar digital atau e-marketplace serta mengembangkan ekosistem online storenya sehingga dapat bermain di arena global,” ujar Fetty.

Perlu diketahui bahwa UMKM merupakan kontributor produk domestik bruto (PDB) nasional terbesar. Sepanjang tahun 2021, Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Kemenkop UKM) mencatat jumlah UMKM telah mencapai 64,2 juta dengan kontribusi PDB sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun.

Selain itu UMKM juga menyerap 97% dari total tenaga kerja yang tersedia dan menghimpun hingga 60,42 persen dari total investasi nasional.

Pemerintah pun mencanangkan program digitalisasi dengan target sebanyak 30 juta pelaku UMKM untuk masuk ekosistem digital pada tahun 2024. 

"Saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia mencapai 3,5%, dengan target pemerintah di 2024 bisa tumbuh 3,95%. Pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021—2024 tentang kewirausahaan, hal ini diharapkan dapat menjadi terobosan untuk melakukan percepatan rasio kewirausahaan,” kata Menkop UKM Teten Masduki.

Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Moeldoko pun mengatakan, kebutuhan masyarakat akan produk dan layanan online akan semakin meningkat. Artinya, UMKM pun harus bisa beradaptasi dengan ekosistem digital untuk bisa bertahan. 

 “Fakta ini harus kita perhatikan, bila UMKM ingin bertahan, maka harus menerapkan teknologi digital, dan itu tidak bisa dihindari serta butuh dukungan semua pihak,” pungkas Moeldoko dalam kesempatan yang sama.