Genjot Produktivitas Susu Segar, Kemenperin Kembangkan Pakan Hijauan
- Kemenperin berencana mengembangkan pengolahan pakan hijauan.
Industri
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana mengembangkan pengolahan pakan hijauan sebagai upaya alternatif dalam menggenjot produktivitas susu segar dalam negeri (SSDN).
Upaya yang dilakukan tersebut diyakini dapat memberikan dampak ekonomi yang cukup luas, mulai dari peternak sapi perah lokal, koperasi, hingga industri.
“Pakan hijauan menjadi salah satu faktor penting dalam menggenjot produksi susu segar dari sapi perah” ujar plt Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam keterangan resmi yang dikutip pada selasa, 7 Desember 2021.
- Bangun Pabrik Rokok IQOS, HM Sampoerna Realisasikan Investasi Rp2,4 Triliun
- 76 Perusahaan Pinjol Gulung Tikar, AFPI Tetap Pede
- Dituntut Uang Pesangon Rp40 Juta oleh Mantan Karyawan, Ini Kata Bank Mega
Upaya peningkatan produktivitas SSDN tersebut juga dilatarbelakangi oleh prospek bisnis industri pegolahan susu yang terbilang cukup cerah. Hal tersebut terjadi seiring dengan potensi meningkatnya konsumsi produk SSDN.
Lebih lanjut, Putu menjelaskan, beberapa potensi lainnya adalah peningkatan pendapatan per kapita masyarakat, bertumbuhnya kelas menengah, serta transformasi gaya hidup sehat masyarkat di tengah meningkatnya permintaan produk bernutrisi tinggi selama pandemi COVID-19.
Disebutkan juga salah satu tantangan saat ini dalam pengembangan produksi SSDN yaitu produktivitas susu segar dari sapi perah rakyat yang hanya 8-12 liter per ekor per hari. Sedangkan secara best practice-nya yang ideal bisa mencapai 30 liter per ekor per hari.
Oleh karenanya, menurut Putu, salah satu kuncinya adalah penyediaan pakan hijauan yang berkualitas, di samping pemeliharaan sapi perah yang baik.
- Bos Mayapada Group Dato Sri Tahir Tambah Saham di MPRO Jadi 21,25%
- BI: Cadangan Devisa RI US$145,9 miliar Per Akhir November 2021
- Sepi Transaksi Bikin IHSG Konsolidasi, Cek 4 Rekomendasi Panin Sekuritas Hari Ini
Pemilihan pakan hijauan tersebut sebagai upaya untuk menggenjot produktivitas SSDN juga dilakukan setelah pihak kemenperin belajar dari para praktisi dan akademisi yang berkompeten dibidang tersebut.
Saat ini, kemenperin juga telah menyepakati Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pertanian sebagai salah satu pemangku kepentingan terkait yang bisa ditindaklanjuti kerja samanya untuk mencapai sasaran tersebut.
Oleh karenanya, Kemenperin akan mengembangkan pengolahan pakan hijauan tersebut, khususnya bagi industri yang terintegrasi dengan bahan baku pakannya guna mengatasi berbagai persoalan pengembangan SSDN di kemudian hari.