Proyek exit tol Brebes Timur yang dibangun oleh PT Waskita Karya Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) / Facebook Waskita Karya
Korporasi

Genjot Proyek Tol, BUMN Waskita Karya Anggarkan Duit Rp11 Triliun

  • Badan usaha milik negara (BUMN) konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2021 sebesar Rp11 triliun. Angka ini naik 10% dibandingkan dengan realisasi capex pada 2020 senilai Rp10 triliun.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Badan usaha milik negara (BUMN) konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2021 sebesar Rp11 triliun. Angka ini naik 10% dibandingkan dengan realisasi capex pada 2020 senilai Rp10 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyatakan, 83% belanja modal tahun ini dipersiapkan untuk pembangunan sejumlah proyek pembangunan jalan tol dari beberapa kontrak yang berhasil diraih.

Sementara itu, sisa capex sebanyak 17% bakal digunakan untuk sejumlah anak usaha. Rinciannya, 11% untuk PT Waskita Karya Realty, 4% untuk konstruksi, 1% untuk PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan 1% untuk infrastruktur lainnya.

“Untuk sumber pendaan capex, berasal dari divestasi sebelas ruas tol pada 2021. Kami juga mengupayakan pinjaman bank setelah proses restrukturisasi selesai,” ujarnya dalam sebuah webinar bertajuk ‘WSKT, Get a Closer Look’ di Jakarta, Kamis 21 Januari 2021.

Kendati mengalami peningkatan, sambung Destiawan, capex perseroan tahun ini masih relatif kecil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum pandemi.

Ia mengaku, saat ini Waskita Karya memiliki setidaknya 16 proyek jalan tol. Sedangkan, baru empat ruas tol yang telah beroperasi penuh. Tujuh ruas tol baru beroperasi sebagian, dan sisanya lima ruas tol belum dapat digunakan sama sekali.

Destiawan pun menyebut butuh anggaran sebesar Rp15 triliun hingga Rp20 triliun untuk dapat menyelesaikan proyek tersebut. Di sisi lain, lanjutnya, jika proses divestasi tak berjalan sesuai rencana, maka pihaknya akan bermitra untuk menyelesaikan proyek-proyek tersebut.

Berdasarkan data RTI Business, saham WSKT terkoreksi 25 poin atau 1,35% dan terparkir di zona merah pada level Rp1.825 per lembar pada akhir perdagangan, Kamis 21 Januari 2021. Sejalan dengan induk usahanya, WSBP turut ditutup melemah 4 poin atau 1,27% ke level Rp310 per lembar. (SKO)