PT Geo Dipa Energi (Persero)
BUMN

Geo Dipa Kembangkan Geothermal Dukung Net Zero Emission 2060

  • Geo Dipa berperan menjadi derisking dan debottlenecking dalam pengusahaan energi panas bumi agar menjadi atraktif bagi badan usaha swasta

BUMN

Bintang Surya Laksana

BANDUNG - PT Geo Dipa Energi sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus berusaha meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan energi terbarukan panas bumi di Indonesia. 

Hal tersebut ditegaskan oleh Supriadinata Marza atau dikenal dengan Rio, Direktur Operasi & HSSE Geo Dipa, dalam kegiatan Media Visit di Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Patuha, Kabupaten Bandung, pada Sabtu, 15 Juli 2023.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan SMV Kemenkeu, Geo Dipa mempunyai tugas untuk mengembangkan full capacity di Patuha, Dieng, dan lapangan-lapangan penugasan lainnya. "Potensi panas bumi di kawasan Patuha ini sampai dengan 400 MW, dan saat ini 60 MW install capacity", jelas Rio. Geo Dipa juga berencana membangun PLTP Patuha Unit II dengan kapasitas 60 MW sehingga total kapasitas diharapkan mencapai 120 MW.

Rio menambahkan, secara total, Geo Dipa sedang mengembangkan pengusahaan panas bumi sekitar 1.000 MW. Jumlah ini termasuk bersumber dari PLTP Dieng dengan kapasitas 120 MW, dan pengusahaan pada Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di Candi Umbul Telomoyo, Jawa Tengah dan WKP Gunung Arjuno Welirang di Jawa Timur.

Pemerintah melalui Geo Dipa berperan menjadi derisking dan debottlenecking dalam pengusahaan energi panas bumi agar menjadi atraktif bagi badan usaha swasta. Upaya ini dilakukan mengingat panas bumi merupakan energi terbarukan yang paling prioritas untuk mendukung rencana pemerintah Net Zero Emission (NZE) tahun 2060. 

"Panas bumi adalah salah satu prioritas untuk menggantikan energi fosil. Karena panas bumi bisa beroperasi dalam 24 jam", terang Rio. Availability factor dari panas bumi bisa sampai 100 persen dalam satu tahun, dan capacity factor-nya bisa mencapai 90% hingga 95%. "Dan itu bisa menjadi pendukung penyediaan listrik oleh Geo Dipa khususnya di Pulau Jawa dan Bali", tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, General Manager Geo Dipa Unit Patuha, Ilen Kardani menyampaikan bahwa sejak beroperasi tahun 2014, PLTP Patuha selalu dapat memproduksi di atas rata-rata 55 MW. Selain berperan dalam penyediaan listrik, PLTP Patuha juga memberikan bonus produksi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung. Bonus produksi merupakan bagian dari pendapatan PLTP yang sampai tahun 2022 telah disalurkan sebesar Rp19,17 miliar. Dana ini oleh Pemkab Bandung disalurkan kepada desa-desa terdampak.

Selain bonus produksi, PLTP juga berkontribusi bagi penerimaan Negara. "Ada setoran bagian Pemerintah, yang mana sampai dengan tahun 2022, PLTP Patuha sudah menyetorkan kepada Negara sebesar Rp203,17 miliar", ucap Ilen.

Geo Dipa juga melaksanakan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar melalui Program Community Development. Ilen menyebutkan, program Community Development yang dijalankan oleh PLTP Patuha terbagi dalam 4 aspek, yaitu empowerment, charity, infrastructure, dan capacity building.