Gercep, Sandiaga Benahi 5 Destinasi Wisata Super Prioritas

JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno fokus pada pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas di awal jabatannya.

Sandi langsung memimpin rapat kerja bersama jajaran eselon I setelah acara serah terima jabatan (sertijab) di kantornya, Rabu 23 Desember 2020.

Sandi mengatakan Presiden Jokowi memberikan waktu yang sangat singkat untuk memastikan pembenahan lima destinasi super prioritas di setiap aspek.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea

Persiapan tersebut mulai dari infrastruktur, kuliner, hingga aspek seni budaya. Termasuk pakaian adat dan pernak-pernik yang berkaitan dengan destinasi wisata tersebut.

“Walaupun tanggal merah saya ingin gercep (gerak cepat) dan saya ingin sentuh kelimanya hingga akhir tahun. Kelima destinasi tersebut akan kita kombinasikan, antara kunjungan secara hybrid dan kunjungan langsung,” kata Sandi, dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 Desember 2020.

Adapun lima destinasi super prioritas itu ialah Danau Toba di Sumatera Utara, Likupang di Sulawesi, dan Borobudur di DI Yogyakart. Selanjutnya, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.

Untuk mempercepat target pembenahan lima destinasi ini, Sandi sudah menyiapkan beberapa strategi. Menurut dia, pihaknya akan memetakan program dan strategi pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas. Baik jangka pendek maupun jangka menengah sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

“Semua akan tersusun secara komprehensif dan secara jitu. Sehingga bukan hanya berlabel destinasi super prioritas tetapi juga super layak jual pascapandemi,” ujarnya.

Selain itu, Sandi juga mengatakan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi harapan lantaran menciptakan lebih dari 33 juta lapangan pekerjaan.

Untuk itu, kata dia, harus ada penerapan protokol kesehatan CHSE yang disiplin. Sehingga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terselamatkan pascapandemi.

“Sehingga sektor ini menjadi unggulan dan dapat terselamatkan. Bukan hanya itu bahkan malah menjadi lebih berkualitas depan,” katanya.