Gerindra dan PDIP Godok Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati
- Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo bisa berlangsung baik sebelum atau setelah Kongres PDIP yang dijadwalkan digelar pada bulan April 2025
Nasional
JAKARTA - Wacana mengenai pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto kini menjadi topik hangat yang tengah dibahas oleh dua partai besar, Gerindra dan PDIP.
Kedua partai tersebut telah mengirimkan utusan untuk mematangkan rencana pertemuan yang dianggap penting dalam memperkuat koalisi dan membangun komunikasi politik yang lebih solid.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo bisa berlangsung baik sebelum atau setelah Kongres PDIP yang dijadwalkan digelar pada bulan April 2025. Dasco menekankan bahwa waktu pertemuan ini sangat bergantung pada intensitas komunikasi yang terjalin antara PDIP dan Gerindra, yang tentunya harus dijaga agar berjalan lancar.
"Ya, kami enggak tahu ya, tergantung komunikasi-komunikasi yang dilakukan teman-teman, jadi mungkin kalau intens dilakukan mungkin bisa atau kemudian sebelum atau sesudah kongres PDIP," terang Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Selasa 14 Januari 2024.
Meskipun wacana pertemuan ini sudah muncul, belum ada kepastian mengenai kapan pertemuan tersebut akan terlaksana. Kedua partai masih akan terus berupaya untuk menjaga jalur komunikasi yang baik, agar waktu yang tepat dapat tercapai. Mengingat keduanya memiliki pengaruh besar dalam politik nasional, hasil dari pertemuan ini bisa mempengaruhi arah koalisi politik di masa depan, baik dalam pemilu maupun pemerintahan.
- Investor Asing Mulai Serbu Saham Telkom (TLKM), Bagaimana Prospeknya di Tahun 2025?
- Melihat Perkembangan dan Trend Industri Cloud sepanjang 2024
- Bisnis Ini Senjata Utama GOTO di 2025, Begini Proyeksi dan Target Sahamnya
Gerindra dan PDIP Saling Kirim Utusan
Gerindra dan PDIP telah mengambil langkah awal dalam mematangkan rencana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto dengan mengirimkan kader-kader mereka untuk membahas hal tersebut. Kedua partai terus berupaya untuk menjaga jalur komunikasi agar pertemuan tersebut dapat segera terwujud, dengan mempertimbangkan situasi politik yang terus berkembang menjelang Pemilu 2024.
"Ya, saya pikir ada pertemuan-pertemuan yang kemudian digagas oleh kawan-kawan, baik dari PDIP maupun dari Gerindra, itu yang saya dengar, dan saya belum mengetahui lebih lanjut perkembangannya sampai mana, tapi kira-kira mungkin mengarah ke sana," pungkas Dasco.
Menanggapi spekulasi mengenai kemungkinan PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo, Sufmi Dasco Ahmad, sebagai perwakilan Gerindra, menyatakan bahwa program-program pemerintahan Prabowo yang dianggap berpihak kepada rakyat mendapat apresiasi dari PDIP.
Program-program tersebut dinilai realistis dan sesuai dengan visi yang dimiliki PDIP. Kesamaan visi ini menjadi titik terang yang berpotensi membuka peluang kerja sama lebih lanjut antara kedua partai, baik dalam konteks pemerintahan maupun koalisi politik di masa mendatang.
- Investor Asing Mulai Serbu Saham Telkom (TLKM), Bagaimana Prospeknya di Tahun 2025?
- Melihat Perkembangan dan Trend Industri Cloud sepanjang 2024
- Bisnis Ini Senjata Utama GOTO di 2025, Begini Proyeksi dan Target Sahamnya
PDIP Beri Sinyal Dukung Prabowo
Hubungan baik antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri memang mempengaruhi sikap PDI Perjuangan terhadap pemerintahan Prabowo. Meskipun tidak ada kader PDI Perjuangan yang masuk dalam kabinet, partai tersebut tetap memilih untuk tidak menjadi oposisi terhadap pemerintahan tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah, menurutnya PDI Perjuangan memilih untuk menjaga kerja sama politik dengan pemerintahan Prabowo meskipun tidak secara langsung terlibat dalam struktur pemerintahan.
"Hubungan pribadi antar kedua tokoh bangsa tersebut, yang menjadi Presiden ke-5 RI dan ke-8 itulah yang akan menjadi jembatan silaturahim dan koordinasi yang baik dan efektif antar-keduanya untuk mengawal kepentingan rakyat dan bangsa yang lebih besar lagi," ujar Basarah, di Jakarta.