Medco Energy Internasional
Energi

Getol Cari Pendanaan, Medco Energy Kantongi Rp5,33 Triliun dalam Sepekan

  • Mengakumulasi pinjaman dari dua sumber, Medco Energi mendapatkan pinjaman sebesar Rp5,33 triliun

Energi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan perolehan pendanaan baru senilai Rp5,33 triliun dari dua sumber berbeda.

Berdasarkan keterbukaan informasi, emiten berkode saham MEDC ini mengantongi pinjaman senilai Rp5,25 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 14 September 2023. Tujuan pinjaman tersebut adalah untuk membiayai ulang kewajiban dalam bentuk obligasi dalam mata uang USD dan IDR.

“Jatuh tempo pinjaman 23 Juni 2028,” tulis Corporate Secretary Medco Energi, Siendy K. Wisandana, dikutip Rabu 20 September 2023.

Selang sepekan, perusahaan milik keluarga Panigoro kembali mendapatkan utang dari anak usahanya, PT Mitra Energi Gas Sumatera (MEGS). Pinjaman yang diteken pada 19 September 2023 ini bernilai US$5,4 juta atau setara dengan Rp84,59 miliar (asumsi kurs Rp15.381 per dolar Amerika Serikat).

Pinjaman dari entitas anak ini memiliki jatuh tempo pada 31 Desember 2026. Mengakumulasi pinjaman dari dua sumber, Medco Energi mendapatkan pinjaman sebesar Rp5,33 triliun.

Kinerja Keuangan

Sebagai informasi, laba bersih MEDC turun 8,8% secara year-on-year (yoy) pada kuartal I-2023 seiring dengan beban pokok pendapatan yang membengkak.

Mengutip laporan keuangan yang diterbitkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih MEDC pada kuartal I tahun 2022 tercatat sebesar US$90,03 juta atau setara dengan Rp1,34 triliun dalam asumsi kurs Rp14.897 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Angka tersebut menurun 8,8% yoy menjadi US$82,05 juta (Rp1,22 triliun) walaupun pendapatan perseroan pada kuartal I-2023 mengalami peningkatan.

Pada tiga bulan pertama tahun ini, MEDC membukukan pendapatan sebesar US$558,09 juta (Rp8,31 triliun) dengan peningkatan 18,4% yoy dari US$471,34 juta (Rp7,02 triliun).

Kenaikan pendapatan terjadi seiring dengan membengkaknya beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya yang menyebabkan tergerusnya laba kotor dan bersih.

Beban pokok pendapatan MEDC tercatat sebesar US$325,68 juta (Rp4,85 triliun), membengkak 40% yoy dari US$231,81 juta (Rp3,45 triliun) pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pembengkakan tersebut utamanya disebabkan oleh melonjaknya beban pokok penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya.