Gila, Presiden Amerika akan Gunakan Pesawat Hipersonik
WASHINGTON-Armada angkut untuk Presiden Amerika akan bertambah dengan sebuah pesawat yang mampu terbang super cepat. Perusahaan kedirgantaraan Hermeus pada Kamis 5 Agustus 2020 mengumumkan mereka telah bermitra dengan Angkatan Udara Amerika dan Direktorat Angkutan Udara Presiden dan Eksekutif untuk bekerja menuju pembangunan pesawat angkut militer hipersonik. Hermeus telah diberi kontrak US$ 1,5 juta untuk mengevaluasi […]
WASHINGTON-Armada angkut untuk Presiden Amerika akan bertambah dengan sebuah pesawat yang mampu terbang super cepat.
Perusahaan kedirgantaraan Hermeus pada Kamis 5 Agustus 2020 mengumumkan mereka telah bermitra dengan Angkatan Udara Amerika dan Direktorat Angkutan Udara Presiden dan Eksekutif untuk bekerja menuju pembangunan pesawat angkut militer hipersonik.
Hermeus telah diberi kontrak US$ 1,5 juta untuk mengevaluasi transportasi militer hipersonik dengan 9-19 kursi. Penghargaan ini diberikan setelah Hermeus berhasil menguji prototipe mesin 5 Mach atau lima kali kecepatan suara pada Februari 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Upaya tersebut difokuskan pada penilaian cepat modifikasi pada Hermeus 5 Mach untuk mendukung armada kepresidenan dan eksekutif. Integrasi awal persyaratan Angkatan Udara adalah mobilitas kecepatan tinggi dan evaluasi konetivitas antara pesawat berkecepatan tinggi dengan infrastruktur komunikasi, bandara, dan kontrol lalu lintas udara untuk transisi yang mulus ke layanan.
Selain itu, Hermeus akan menyiapkan rencana uji untuk mengurangi risiko teknis yang terkait dengan modifikasi ini untuk mendukung persyaratan Angkatan Udara.
“Lompatan dalam kapabilitas sangat penting karena kami bekerja untuk memperumit perhitungan musuh kami. Dengan memanfaatkan investasi komersial guna mendorong teknologi baru ke dalam Angkatan Udara, kami dapat memaksimalkan pengembalian investasi kami di Departemen Pertahanan,” kata Brigadir Jenderal Ryan Britton, Pejabat Eksekutif Program untuk Airlift Kepresidenan dan Eksekutif USAF seperti dikutip rilis Hermeus.
Sebelum pemberian kontrak, tim Hermeus merancang dari awal, membangun, dan berhasil menguji prototipe mesin 5 Mach, hanya dalam 9 bulan. “Dengan menggunakan teknologi pra-pendingin kami, kami telah melepas mesin turbin gas siap pakai dan mengoperasikannya pada kondisi kecepatan penerbangan lebih cepat daripada SR-71 yang terkenal. Selain itu, kami telah mendorong mode ramjet ke kondisi 4-5 Mach, yang mendemonstrasikan kemampuan propulsi hipersonik jarak penuh, ”kata Glenn Case, CTO Hermeus.
Sebuah objek disebut bergerak pada kecepatan hipersonik jika mampu melesat minimal 5 mach atau sekitar 6.125 km per jam.