Dunia

Gletser Mencair, Pendaki yang Hilang Hampir 40 Tahun Ditemukan

  • Gletser yang menyusut semakin menampakkan pendaki gunung yang menghilang beberapa dekade lalu
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

STOCKHOLM- Mayat pendaki yang hilang di Pegunungan Alpen Swiss pada tahun 1986 ditemukan setelah gletser di gunung itu mencair. 

Pada 12 Juli 2023 para pendaki di gletser Theodul di selatan Zermatt, Swiss, melihat sisa-sisa bagian manusia yang mengintip dari es yang mencair. Di samping sepatu hiking dan crampon  juga ada perangkat traksi berduri yang dipasang pejalan kaki di sepatu mereka.

Jenazah dikirim ke unit kedokteran forensik di Rumah Sakit Valais di kota terdekat Sion. Analisis DNA memastikan bahwa itu milik seorang pendaki berusia 38 tahun yang hilang di gunung pada tahun 1986. "Gletser yang menyusut semakin menampakkan pendaki gunung yang menghilang beberapa dekade lalu," kata  polisi dikutip Live Science Minggu 30 Juli 2023.

Gletser sangat penting untuk keamanan air di Swiss karena mereka menyimpan tumpukan salju dalam jumlah besar di musim dingin. Mereka kemudian  mencair ke sungai sepanjang musim panas, memasok air bersih bagi masyarakat setempat. Namun, seiring percepatan perubahan iklim, gletser Swiss mencair dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Menurut Glacier Monitoring Network (GLAMOS) Swiss, selama 2022 saja volume esnya berkurang 6% .
Ini bukan pertama kalinya mayat muncul dari kuburan glasial mereka yang mundur di Pegunungan Alpen.

Pada tahun 2017, dua mayat yang diawetkan ditemukan di gletser Tsanfleuron di Pegunungan Alpen Barat yang kemungkinan telah ada di sana sejak 1942. Tahun lalu, pendaki gunung menemukan reruntuhan dan banyak mayat dari kecelakaan pesawat tahun 1968 di gletser Chessjen di Valais.

Selain mayat manusia, artefak kuno telah muncul dari es yang mencair di seluruh Eropa. Mereka  termasuk sandal Zaman Besi dan sepatu berusia 3.000 tahun. Keduanya  ditemukan di bongkahan es yang mencair di pegunungan di Norwegia.

"Penemuan arkeologi dari es adalah lapisan perak kecil untuk pemanasan global," kata arkeolog Lars Pilø, yang mengepalai proyek Rahasia Es di pegunungan Norwegia tengah kepada Live Science beberapa waktu lalu. Hal ini dia ungkapkan  sehubungan dengan artefak yang baru ditemukan yang ditemukan di dalam es. "Es yang mencair telah menampakkan dirinya sebagai freezer yang sangat dalam," katanya