GMF Anak Usaha Garuda Indonesia Tunjuk Dirut Baru
JAKARTA – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) atau GMF, memiliki direktur utama yang baru. Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIIA) ini menunjuk I Wayan Susena sebagai direktur utama menggantikan Tazar Marta Kurniawan yang diberhentikan secara hormat. Keputusan itu tertuang dalam hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan RUPS Luar […]
Industri
JAKARTA – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) atau GMF, memiliki direktur utama yang baru. Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIIA) ini menunjuk I Wayan Susena sebagai direktur utama menggantikan Tazar Marta Kurniawan yang diberhentikan secara hormat.
Keputusan itu tertuang dalam hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa yang berlangsung hari ini, Rabu, 3 Juni 2020.
Melalui keterangan tertulis, VP Corporate Secretary & Legal GMF A. Maryati menuturkan, sebelum ditunjuk menjadi direktur utama, Wayan menjabat sebagai Direktur Bisnis dan Base Operation di GMF sejak Agustus 2019.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Atas amanah barunya, Wayan berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik bagi GMF. Ia menambahkan bahwa dirinya akan menyiapkan strategi untuk menghadapi new normal dengan memaksimalkan pemulihan bisnis inti aviasi serta terus melakukan penetrasi bisnis dibidang non-aviasi.
Wayan juga tidak lupa menyampaikan pandangannya terhadap pandemi COVID-19, yang telah memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian dunia, termasuk di dalamnya industri penerbangan.
Menurut dia, setelah memasuki bulan ke enam, perlahan dunia mulai memasuki fase pemulihan, beberapa negara telah melonggarkan lockdown-nya dan aktivitas penerbangan mulai kembali aktif dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh WHO. Wayan bilang, aktivitas penerbangan yang kini mulai hidup memberi angin segar dan optimisme bagi GMF untuk turut mengembalikan ritme bisnisnya.
“GMF berkomitmen untuk tetap menjaga pelayanan terbaiknya selama masa pandemi guna mendukung operasional customer-nya. Bagaimanapun perkembangan kondisi pandemi, GMF tetap berupaya menjaga bisnis untuk tetap berjalan, jika nanti pesawat dibutuhkan untuk terbang, maka pesawat yang ada di hangar akan selalu kami siapkan untuk mengudara kembali,” ungkap Wayan.
Sebagai tambahan informasi, pada 2019 GMF berhasil meraih pendapatan bersih sebesar US$519,48 juta atau naik 10,5% dari pendapatan usaha di tahun 2018. Pendapatan usaha yang datang dari luar grup meningkat 3,1% terutama di area airframe maintenance.
Untuk memperluas ekspansi volume bisnis di sektor tersebut, GMF bekerjasama dengan PT Indopelita Aircraft Services dalam hal penambahan kapasitas hangar baru. GMF juga berhasil mewujudkan international footprint pertama yakni pembukaan branch office di Australia.
Maryati menyampaikan, selain menambah kapasitas hangar, GMF terus berupaya untuk menambah sertifikasi dan approval. “Hal ini penting guna menguatkan GMF sebagai perusahaan perawatan pesawat yang patuh dan mampu memenuhi standar yang ditetapkan”, ujar Maryati.
Pada perdagangan hari ini, saham GMFI ditutup pada level Rp80 atau naik 1,27% dari Rp79 di hari sebelumnya. Sementara secara year to date, saham GMFI telah turun 53,49% dari posisi akhir 2019 Rp171 per lembar.
Dengan terpilihnya Wayan, maka susunan manajemen GMF terdiri dari:
Komisaris
Komisaris Utama: Rahmat Hanafi
Anggota Dewan Komisaris: Maria Kristi Endah Murni
Komisaris Independen: Gatot Sulistiantoro Dewa Broto
Komisaris Independen: Ali Gunawan
Komisaris Independen: Bobby Rasyidin
Direksi
Direktur Utama: I Wayan Susena
Direktur: Andi Fahrurrozi
Direktur: Erman Noor Adi
Direktur: Pudjo Sarwoko
Direktur: Edward Okky Avianto