Go Global, PGN Paparkan 7 Kolaborasi Green Energy di Expo 2020 Dubai
- Sebagai Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) paparkan tujuh kolaborasi pemanfaatan gas bumi yang potensial untuk penyediaan energi bersih dan ramah lingkungan (Green Energy).
Industri
JAKARTA – Sebagai Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) paparkan tujuh kolaborasi pemanfaatan gas bumi yang potensial untuk penyediaan energi bersih dan ramah lingkungan (Green Energy).
Kolaborasi tersebut sejalan dengan visi Holding Migas Pertamina Group yakni Go Global dalam upaya ekspansi bisnis mancanegara, sekaligus mendukung Pavilliun Indonesia di Expo 2020 Dubai.
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz menyampaikan, kolaborasi pertama yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhoksheumawe di mana PGN mendukung industri dan pengembangann KEK tersebut melalui LNG regasification, LNG/LPG Hub, LNG trading, serta Mini LNG Plants. LNG dikembangkan di KEK tersebut agar dapat menjadi energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
- Menperin Agus Kantongi Komitmen Investasi Rp28,68 triliun dari Al Khaleej Sugar Co
- 4 Film Marvel yang Harus Ditonton Sebelum Menyaksikan Eternals
- Sinar Mas Land Teken MoU dengan G42, Perusahaan Asal Abu Dhabi, Untuk Transformasi BSD City
Kolaborasi kedua adalah LNG Bungkering sebagai inisiatif PGN untuk mendukung kapal-kapal Indonesia (shipping) melalui LNG dengan metode bunkering, mengingat perairan Indonesia yang strategis untuk rute pengiriman internasional.
Ketiga, gas untuk sektor laut. Dalam proyek ini, PGN menyusun roadmap pemanfaatan CNG dan LNG untuk sektor transportasi laut di Aceh, Banten, Jakarta, Bali, Surabaya, dan Balikpapan. Proyek ini juga sejalan dengan kondisi geografis Indonesia dan upaya mengurangi emisi.
Keempat, yaitu gas untuk pembangkit listrik sesuai dengan Kepmen 13/2020. PGN mendukung investasi dan pengembangan infrastruktur untuk pasokan gas wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
- Kemenkes Akan Tutup Peluang Tarif PCR yang Merugikan Masyarakat
- Bukan Sembarangan, Inilah Makna Rahasia di Balik Warna Merah pada Banyak Logo
- Wahai Orangtua, Yuk, Bangun Kebiasaan Digital Buat Anak-anak
Kelima adalah pengembangan gas bumi berbasis industri methanol untuk mendukung produksi biofuel melalui joint venture dan studi kelayakan. Produksi gas di Indonesia diperkirakan 8,2 – 9,3 billion standard cubic feet per day (BSCFD) pada rentang 2025 hingga 2040, yang berpeluang dapat diolah sebagai methanol dan memenuhi permintaan.
Keenam yakni pengembangan jaringan gas (jargas) rumah tangga. Saat ini PGN melayani lebih dari 600.000 sambungan rumah (SR) dan akan berupaya membangun 1 juta SR jargas per tahun. Berlokasi di lebih dari 50 kota/ kabupaten, ditargetkan pada 2024 dapat tersambung jargas sebanyak 4 juta SR.
Ketujuh atau proyek terakhir, yaitu pengembangan biometanol. Green energy dalam bentuk biometanol berpotensi mengurangi emisi dengan mengganti penggunaan minyak fosil. Biometanol diproses dari limbah cair minyak sawit yang disebut Palm Oil Mill Effluent atau POME. Jika dibiarkan dan tidak diproses, POME dapat membahayakan lingkungan.
“Semua inisiatif investasi tersebut sejalan dengan komitmen untuk mendukung target pemerintah dalam pengurangan emisi karbon seperti yang tertera dalam Paris Agreement dan Konferensi COP-26,” tutup Faris.