GoTransit Kuasai 74 Persen Tiket Digital Commuter Line per September 2022
- Layanan hasil kerja sama dengan KCI yang diluncurkan pada Juni 2022 ini berkontribusi terhadap total nilai transaksi (GTV) pada segmen On-Demand Services yang mencapai Rp15,7 triliun pada kuartal III-2022.
Korporasi
JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat, layanan GoTransit menguasai 74% dari keseluruhan penjualan tiket digital
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) per akhir September 2022.
Layanan hasil kerja sama dengan KCI yang diluncurkan pada Juni 2022 ini berkontribusi terhadap total nilai transaksi (GTV) pada segmen On-Demand Services yang mencapai Rp15,7 triliun pada kuartal III-2022.
GTV segmen ini tumbuh 24% year-on-year (yoy), di mana pertumbuhan khusus layanan mobilitas tumbuh 111% yoy dengan tingkat pemulihan sebesar 94% dari tingkat prapandemi COVID-19.
"Segmen On-Demand Services terus menjadi kunci pertumbuhan perseroan pada kuartal III-2022," kata Direktur Utama Grup GoTo, Andre Soelistyo dikutip dari paparan resmi, Selasa 22 November 2022.
- Satgas Waspada Investasi Tegaskan Kasus Ratusan Mahasiswa IPB Bukan Korban Pinjol Ilegal
- Diduga Langgar HAM, Amnesty International Indonesia Minta PT Amman Mineral Ditutup
- Jejak Putih Masih Jadi Masalah Serius Pesawat Siluman
- Melejit 33 Persen, GoTo Kantongi GTV Senilai Rp161 Triliun pada Kuartal III-2022
Sementara segmen e-commerce mencatatkan pertumbuhan GTV sebesar 15% secara tahunan pada kuartal III-2022. Segmen Financial Technology juga mencatat pertumbuhan GTV sebesar 78% menjadi Rp97,1 trilun dari semula Rp54,7 triliun.
Sehingga, total GTV grup GoTo mencapai Rp161 triliun pada kuartal III-2022 atau naik 33% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Secara kuartalan, GTV GOTO juga naik 7% dibandingkan dengan kuartal II-2022. Selain itu, pendapatan bruto tumbuh 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp5,9 triliun.
Pada saat yang sama, EBITDA grup yang disesuaikan pada kuartal ini tercatat 44 basis poin lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Andre memaparkan, rugi EBITDA yang disesuaikan mengecil 10% menjadi Rp3,7 triliun pada kuartal III-2022 dibandingkan dengan Rp4,1 triliun pada kuartal sebelumnya. Dengan demikian GOTO membukukan perbaikan pada rugi EBITDA yang disesuaikan sebanyak tiga kuartal berturut-turut.
Jumlah ini setara dengan penurunan rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar 11% dibandingkan dengan rugi EBITDA yang disesuaikan senilai Rp4,2 triliun pada kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Capaian ini dikontribusikan oleh penghematan beban usaha.
Perseroan mencatatkan penghematan sebesar Rp269 miliar sepanjang tahun berjalan, termasuk penghematan sebesar Rp144 miliar dari beban operasional.