Gojek, Grab, Xanh SM, Zendo, InDrive, dan Maxim: Siapa Paling Menguntungkan Driver?
- Sebagai pionir ojek online di Indonesia, Gojek telah mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama di pasar. Dengan layanan yang sangat beragam, mulai dari transportasi (GoRide, GoCar), pengantaran makanan (GoFood), hingga pembayaran digital (GoPay), Gojek terus memperluas ekosistemnya untuk meningkatkan keterikatan pengguna.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, industri ojek online di Indonesia telah menjadi arena persaingan yang sengit. Hal ini terlihat dengan kehadiran pemain-pemain besar seperti Gojek, Grab, serta pendatang baru seperti Xanh SM, Zendo, InDrive, dan Maxim.
Dengan populasi besar, urbanisasi yang pesat, dan adopsi teknologi digital yang tinggi, Indonesia menjadi pasar strategis bagi platform transportasi online.
Gojek: Pemimpin Lokal dengan Diversifikasi Layanan
Sebagai pionir ojek online di Indonesia, Gojek telah mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama di pasar. Dengan layanan yang sangat beragam, mulai dari transportasi (GoRide, GoCar), pengantaran makanan (GoFood), hingga pembayaran digital (GoPay), Gojek terus memperluas ekosistemnya untuk meningkatkan keterikatan pengguna.
Kekuatan utama Gojek adalah penguasaan pasar lokal dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia. Selain itu, kemitraan strategis dengan Tokopedia melalui entitas induk GoTo semakin memperkuat posisinya dalam ekosistem digital di tanah air.
- Selain Los Angeles, Ini 13 Kebakaran Terbesar Dunia
- Apa Itu Blodpalt, Kuliner Finlandia yang Jadi Makanan Terburuk Dunia 2025
- Kerangka Regulasi Belum Matang, Pemerintah Tunda Peluncuran Danantara
Gojek mengenakan potongan komisi lebih dari 20%. Misalnya, dari Rp15.000 yang dibayarkan oleh penumpang, mitra driver menerima Rp10.400. Dengan kata lain, Gojek mengambil Rp4.600 atau lebih dari 20% dari pendapatan.
Selain itu, penumpang juga dikenakan biaya perjalanan dan biaya jasa aplikasi. Contohnya, untuk tarif perjalanan Rp13.000, ditambahkan biaya jasa aplikasi Rp2.000 sehingga total yang dibayarkan penumpang menjadi Rp15.000.
Grab: Pemain Regional dengan Sumber Daya Besar
Grab, sebagai kompetitor utama Gojek, menawarkan layanan serupa namun memiliki keunggulan dalam skala regional. Berbasis di Singapura, Grab memanfaatkan jaringan internasional dan investasi besar dari SoftBank untuk memperkuat posisinya di Indonesia.
Keunggulan Grab terletak pada efisiensi operasional, teknologi canggih, dan program loyalitas seperti GrabRewards yang menarik bagi pengguna setia. Grab juga aktif berinovasi dengan layanan ramah lingkungan seperti GrabElectric, yang menawarkan kendaraan listrik untuk transportasi dan pengantaran.
Grab secara resmi memberlakukan potongan komisi sebesar 20% dari total tarif perjalanan, baik untuk layanan ride hailing, pesan-antar makanan, maupun pengiriman barang. Potongan ini langsung diambil dari saldo dompet kredit mitra pengemudi setiap kali mereka menerima pesanan.
Xanh SM: Pendatang Baru dengan Fokus pada Keberlanjutan
Xanh SM, yang berbasis di Vietnam, mulai memasuki pasar Indonesia dengan mengusung kendaraan listrik sebagai nilai jual utama. Dengan misi untuk menciptakan transportasi yang ramah lingkungan, Xanh SM menarik perhatian segmen pasar yang peduli pada isu keberlanjutan.
Kelebihan Xanh SM adalah inovasi teknologi dan komitmen pada pengurangan emisi karbon. Namun, sebagai pemain baru, tantangan utamanya adalah membangun jaringan pengemudi yang luas dan menghadapi preferensi pasar yang masih didominasi oleh Gojek dan Grab.
Komisi yang didapat pengemudi taksi online Xanh SM berkisar antara 45%–55% dari total pendapatan. Komisi ini didapat melalui sistem bagi hasil.
Komisi 55% didapat jika pengemudi mencapai target pendapatan Rp800 ribu per hari. Komisi 50% didapat jika pengemudi memperoleh pendapatan antara Rp500 ribu–Rp800 ribu per hari. Komisi 45% didapat jika pengemudi memperoleh pendapatan di atas Rp800 ribu per hari.
Selain bagi hasil, pengemudi juga berkesempatan mendapatkan komisi jika berhasil menjual mobil Vinfast VF e34. Selain komisi, pengemudi taksi online Xanh SM juga mendapatkan gaji pokok, tunjangan kesejahteraan, dan bonus tambahan. Tunjangan kesejahteraan meliputi asuransi dan bonus kinerja.
Zendo: Fokus pada Tarif Kompetitif
Zendo adalah pendatang baru lainnya yang menonjol dengan tarif kompetitif dan promosi agresif. Zendo membebankan komisi sebesar 10%-20% kepada mitra pengemudinya, jauh lebih rendah dibandingkan Gojek dan Grab yang masing-masing menerapkan komisi 20%-30%.
Strategi ini memungkinkan Zendo menarik lebih banyak mitra pengemudi, terutama yang mencari pendapatan lebih tinggi.
InDrive: Pendekatan Transparan dalam Negosiasi Tarif
InDrive hadir dengan pendekatan unik, yaitu memungkinkan pengguna dan pengemudi untuk melakukan negosiasi tarif secara langsung. Model ini menarik bagi mereka yang menginginkan fleksibilitas harga dan kejelasan dalam transaksi.
Selain itu, InDrive membebankan komisi rata-rata sebesar 10%, lebih rendah dibandingkan rata-rata pasar, memberikan keuntungan finansial lebih besar bagi pengemudi. Komisi ini sudah mencakup Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Selain itu, inDrive tidak mengenakan biaya tambahan apa pun kepada mitra pengemudi.
- LK21 dan Layarkaca21 Ilegal, Ini 7 Alternatif Nonton Film dan Drama Legal
- 7 Platform Nonton Film dan Drama Alternatif LK21 dan IDLIX yang Aman
- Saham Antam (ANTM) Terkerek Naik, Rencana Akuisisi Tambang Emas Jadi Katalis
Maxim: Alternatif Hemat dengan Jangkauan Luas
Maxim telah berkembang menjadi pilihan alternatif yang hemat biaya, terutama di kota-kota kecil dan menengah di Indonesia. Dengan tarif yang lebih rendah dibandingkan kompetitor besar, Maxim menarik perhatian segmen pasar yang sensitif terhadap biaya.
Selain itu, Maxim juga membebankan komisi rendah kepada mitra pengemudi, rata-rata sekitar 15%, yang membuatnya menjadi pilihan menarik bagi pengemudi yang ingin memaksimalkan penghasilan mereka.
Pengemudi Maxim bahkan bisa mendapatkan potongan komisi serendah 5% jika mereka berpartisipasi dalam program promosi perusahaan, seperti menggunakan jaket dan helm berlogo Maxim atau melakukan branding kendaraan.
Selain itu, Maxim tidak membebankan biaya jasa aplikasi kepada penumpang, sehingga pendapatan pengemudi dapat lebih maksimal.