gojek-bagikan-lagi-bantuan-belanja-sembako-25-miliar-untuk-mitra-driver-aktif-di-seluruh-indonesia.jpg
Industri

Gojek Salurkan Sembako Senilai Rp25 Miliar ke Mitra Driver, LDUI: Bisa Gerakkan Ekonomi Mikro

  • Bantuan ini akan memberikan pilihan bagi mitra driver dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar prioritas saat ini.

Industri

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA - Bantuan yang disalurkan aplikator karya anak bangsa, Gojek, bagi para mitranya baru-baru ini dinilai akan dapat membantu perputaran roda ekonomi masyarakat di tengah situasi sulit yang dihadapi semasa pandemi COVID-19.

Wakil Kepala Lembaga Demografi (LD) FEB UI Paksi C.K. Walandouw mengatakan donasi yang diberikan Gojek secara langsung melalui transfer ke akun ratusan ribu mitra drivernya di seluruh Indonesia tentunya akan menimbulkan multiplier effect yang besar terhadap ekonomi mikro.

Menurut dia, setiap kenaikan konsumsi, yang didorong oleh adanya uang untuk dibelanjakan, maka akan berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat.

“Donasi itu sangat baik dan bentuknya bukan bantuan khusus, seperti beras atau apa. Tapi bantuan ini akan memberikan pilihan bagi mitra driver dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar prioritas saat ini. Dengan semakin besarnya ekosistem digital yang terhubung dengan GoPay, maka para pedagang yang menerima pembayaran dengan GoPay akan secara tidak langsung ikut terkena dampak dari penyaluran bantuan tersebut,” jelas Paksi Senin 10 Agustus 2021.

Mengutip hasil penelitian Lembaga Demografi UI di tahun 2019, Paksi menjelaskan jika kondisi saat ini memang masih sulit apalagi dengan berlanjutnya Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Meskipun tidak seperti PSBB, di mana kegiatan ekonomi hampir berhenti total, di masa PPKM tetap ada pembatasan mobilitas orang sehingga berdampak pada order untuk pengantaran penumpang.

“Di tahun 2019, mobilitas orang ini merupakan tumpuan pendapatan mitra driver yang melayani pengantaran penumpang seperti GoRide. Walaupun terdapat kenaikan order untuk pengantaran barang, hal itu tidak serta-merta menutup pendapatan driver yang hilang dari berkurangnya order pengantaran penumpang,” terang dia.

Paksi sangat mendukung pemberian donasi oleh Gojek tersebut, karena dapat meringankan beban pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sembako Senilai Rp25 Miliar

Pekan lalu Gojek telah menyalurkan bantuan belanja sembako senilai total Rp25 Miliar secara cashless atau non-tunai langsung ke akun ratusan ribu mitra driver di seluruh Indonesia. Dalam hal ini Gojek telah menunjukkan komitmennya yang telah dibangun sejak awal pandemi di Indonesia untuk konsisten untuk membantu mitra driver. 

Melalui Program Kesejahteraan Mitra Driver, bantuan yang disalurkan Gojek berfokus pada tiga hal yakni penyediaan layanan dan perlengkapan kesehatan, keringanan beban biaya harian, dan bantuan pendapatan.  Tiga inisiatif ini telah dilaksanakan melalui adanya Dana Bantuan Mitra senilai Rp100 miliar yang diantaranya berasal dari donasi 25% gaji tahunan jajaran manajemen senior dan anggaran kenaikan gaji tahunan seluruh karyawan. 

Program Kesejahteraan Mitra Driver di masa pandemi COVID-19 telah menjadi komitmen berkelanjutan dengan ditopang berbagai inisiatif mulai dari penyediaan perlengkapan kesehatan yang mendukung operasional mitra di saat pandemi, jaminan asuransi kesehatan, program bantuan sembako, paket makanan hemat dan sehat bagi mitra driver dan keluarga, serta bantuan pendapatan bagi mitra driver yang terpapar COVID-19 dan terpaksa harus berhenti bekerja untuk sementara waktu. 

Upaya yang Gojek jalankan ini sejalan dengan gerakan #BangkitBersama yang diinisiasi oleh Group GoTo. Melalui gerakan ini layanan-layanan yang berada dalam ekosistem GoTo hadir membantu masyarakat, termasuk UMKM dan pekerja sektor informal, untuk dapat bangkit kembali seusai pandemi COVID-19, sekaligus membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. 

Sementara itu, Gojek juga terus bekerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun sektor swasta untuk dapat meminimalisasi dampak ekonomi yang disebabkan oleh pandemi. Misalnya melalui program relaksasi cicilan kendaraan, memastikan agar para mitra driver dapat berpartisipasi dalam skema bantuan pemerintah, hingga kolaborasi dengan pemerintah dan swasta untuk mengakselerasi vaksinasi COVID-19 bagi mitra driver.