<p>Ilustrasi Indofood Tower di Sudirman, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Gokil! Anthoni Salim Makin Kaya, Pendapatan Indofood Mengangkasa

  • PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mampu mencatatkan kinerja positif pada kuartal I-2021. Emiten milik konglomerat Anthoni Salim itu alami kenaikan pendapatan sekaligus penebalan total aset pada tiga bulan pertama 2021 ini.

Korporasi

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA – Induk usaha Grup Salim milik konglomerat Anthoni Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mampu mencatatkan kinerja positif pada kuartal I-2021. Emiten milik konglomerat terkaya ke-4 di Indonesia versi Majalah Forbes itu alami kenaikan pendapatan sekaligus penebalan total aset pada tiga bulan pertama 2021 ini.

Direktur Utama Indofood Anthoni Salim mengatakan kinerja perusahaan sangat impresif di kuartal pembuka 2021 ini. Dalam menjaga kinerja, Anthoni menyebut bakal terus memberikan proteksi COVID-19 kepada seluruh karyawan agar proses produksi dan distribusi tidak terhambat.

“Di tengah kondisi yang penuh tantangan dan ketidakpastian ini, Indofood dapat mempertahankan kinerja yang positif kuartal I-2021. Ke depannya, kami akan tetap waspada dalam melindungi karyawan kami serta terus menciptakan pertumbuhan usaha dan meningkatkan daya saing kami,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Trenasia.com, Rabu, 30 Juni 2021

Pendapatan neto INDF naik 27,19% year on year (yoy) pada tiga bulan pertama tahun ini. Pendapatan neto INDF merangkak naik dari Rp19,30 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp24,55 triliun pada kuartal I-2021. 

Jika ditinjau berdasarkan segmen bisnis, produk konsumen bermerek masih menjadi tumpuan utama INDF dengan kontribusi sebesar Rp14,57 triliun. Lalu, segmen Bogasari menyumbang Rp6,02 triliun pada kuartal I-2021 ini.

INDF membukukan pendapatan segmen agribisnis dan distribusi masing-masing Rp4,6 triliun dan Rp1,33 triliun. Dengan demikian, laba usaha INDF tercatat melesat 43% dan parkir di angka Rp4,90 triliun pada kuartal I-2021 dari sebelumnya Rp3,43 triliun pada kuartal I-2020. 

Kinerja pendapatan yang melejit itu berhasil menambah total aset yang dimiliki INDF.  Total aset INDF pun naik 3,9% dari Rp163 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp169,57 triliun pada kuartal I-2021. 

Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk pada kuartal I-2021 nilainya mencapai Rp2,62 triliun. Hal itu membuat laba per saham INDF terungkit dari Rp160 pada kuartal I-2021 menjadi Rp197 per lembar saham pada kuartal I-2021. 

Harga saham INDF sendiri ditutup pada level Rp6.175 per lembar saham pada Rabu, 30 Juni 2021. Maka, price to earning ratio (PER) INDF di penghujung kuartal I-2021 mencapai 32,34 kali.

Kinerja yang dipacu INDF pada kuartal I-2021 ini secara langsung mempengaruhi postur liabilitas perusahaan. Total liabilitas jangka pendek merangkak naik dari Rp27,97 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp30,18 triliun pada kuartal I-2021. 

Liabilitas jangka panjang INDF ikut terkerek naik tipis pada tiga bulan pertama 2021 ini. Total liabilitas jangka panjang INDF hanya naik Rp1,4 triliun dari Rp56,02 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp57,46 triliun pada kuartal I-2021.

Dengan demikian, total liabilitas INDF pada kuartal I-2021 menjadi Rp87,64 triliun dari sebelumnya Rp83,99 triliun pada akhir 2020. Meski begitu, INDF mampu menumbuhkan total ekuitas dari Rp79,13 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp81,92 triliun pada kuartal I-2021. (SKO)