Jawa Barat meraih komitmen investasi senilai Rp6,5 triliun dalam West Java Investment Summit 2021.
Nasional

Gokil! Jabar Raih Komitmen Investasi Rp6,5 Triliun dalam Investment Summit 2021

  • West Java Investment Summit 2021 resmi ditutup dengan membukukan transaksi investasi sebesar Rp6,5 triliun.
Nasional
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA - West Java Investment Summit (WIJS) 2021 resmi ditutup dengan membukukan transaksi investasi sebesar Rp6,5 triliun. Baik pemilik proyek maupun investor telah menandatangani kerja sama dalam ajang yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengatakan hingga Jumat, 22 Oktober 2021, sebanyak 740 lebih investor terdaftar telah mengikuti pemaparan proyek dan juga one on one meeting. Calon investor dalam Investment Summit ini berasal dari dalam maupun luar negeri.​​​​​​

Noneng menjelaskan, pada WJIS tahun ini, ditawarkan sebanyak 31 proyek di Jawa Barat dengan nilai investasi total sebesar Rp41 triliun.

"Peserta hadir dari 17 negara dalam dua hari ini yang berjalan dengan sangat baik. Tadi pagi kami sudah mempresentasikan investasi yang  skalanya kecil dari sektor pariwisata, perdagangan, kemudian kawasan industri Jawa Barat serta ada awarding pada CIFEST," ujar Noneng, dalam keterangan resmi, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Menurut Noneng, nilai investasi Rp6,5 triliun yang telah dihasilkan kemungkinan besar bertambah seiring komunikasi informal dan pendekatan lanjutan antara pemilik proyek dan investor setelah WJIS berakhir.

Selanjutnya, kata dia, usai penandatanganan kerja sama investor, Pemda Provinsi Jawa Barat akan mengawal hingga proyek tersebut berhasil dibangun. Hal itu mulai dari kemudahan akses perizinan dalam sistem OSS yang memudahkan investor dalam berinvestasi.

"Kami akan pantau terus dalam kurun waktu setiap triwulan sekali," ujarnya.

Noneng optimistis WJIS berikutnya dapat diselenggarakan di luar ruangan dengan peserta lebih banyak di tempat acara seiring dengan semakin banyak warga yang divaksin.

"Untuk tahun depan mudah-mudahan pandemi berakhir. Mudah-mudahan tahun depan bisa outdoor, tatap muka, mungkin bisa banyak yang hadir. Mudah-mudahan sudah selesai COVID-nya," ujarnya.

Menurut Noneng, semakin siap sebuah event investasi, maka akan semakin banyak pula calon investor yang tertarik menggarap proyek investasi di Jabar ini.

Ada potensi WJIS 2022 terbagi dua yakni proyek skala sedang-besar dan proyek skala kecil (UMKM) sesuai arahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Noneng menegaskan WJIS memperkuat imej Jabar sebagai destinasi terbaik investasi di Indonesia.

"Bahkan kata Pak Gubernur menjadi destinasi terbaik untuk Asia Tenggara. Mungkin kesadaran kita semua bagaimana caranya kita semua bisa mengakses terhadap investasi tersebut, berkembang bersama, dan tentu saja sejahtera bersama untuk seluruh masyarakat Jawa Barat," katanya.

Investasi untuk UMKM

Hal senada dikatakan Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar Taufik Saleh. Menurutnya, komitmen investasi yang tercapai dalam WJIS 2021 harus terus dikawal hingga terealisasi.

"Jadi kalau dari WJIS sekarang sudah ada berbagai macam komitmen. Tentu harapannya segera diikuti dengan berbagai realisasi investasi. Angka realisasi investasi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Jabar," kata Taufik.

Taufik optimistis perekonomian Jabar akan terus membaik tahun depan seiring dengan meredanya COVID-19. Sejumlah strategi pun sudah disiapkan. Salah satunya adalah memberi ruang yang lebih besar untuk meningkatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pola investasi. Selain itu, pengembangan Kawasan Jabar bagian selatan akan dilakukan.

Menurut Taufik, kolaborasi dan sinergi berbagai pihak dalam mendorong investasi di Jabar perlu terus dijaga, baik dalam hal promosi maupun mengawal berbagai komitmen investasi.

"Tahun depan Insya Allah event ini (WJIS) akan tetap kita lanjutkan dengan semangat dan komitmen yang lebih kuat, termasuk juga berbagai pengembangan-pengembangan yang diperlukan, termasuk perhatian kepada sektor UMKM dan juga pengembangan wilayah selatan," tuturnya.