Gokil, J&T Susul Gojek Jadi Decacorn Kedua Asal Indonesia
- J&T Express masuk ke dalam daftar perusahaaan penyandang gelar decacorn kedua asal Indonesia setelah Gojek dan Tokopedia (GoTo)
Nasional
JAKARTA – Perusahaan logistik asal Tanah Air, PT Global Jet Express atau dikenal dengan nama J&T Express telah memiliki valuasi di atas US$10 miliar atau masuk ke dalam daftar perusahaaan penyandang gelar decacorn kedua asal Indonesia setelah Gojek dan Tokopedia (GoTo).
Hal tersebut mengacu pada sebuah laporan perusahaan riset yang berbasis di Shanghai dan Mumbai yakni Hurun Report yang menyebutkan saat ini nilai valuasi perusahaan logistik terbesar di Indonesia tersebut telah mencapai hingga sebesar US$20 miliar atau sekitar Rp283,78 triliun (asumsi kurs Rp14.189 per dolar Amerika Serikat).
Meski umur perusahaan masih terbilang muda yakni enam tahun, perusahaan yang didirikan oleh Tony Chen yang juga merupakan pendiri perusahaan handphone dengan brand Oppo tersebut kini telah memiliki ribuan kantor cabang serta agen yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
- Pertama Kali Dalam Sejarah! Pesawat Ruang Angkasa NASA Berhasil Sentuh Matahari
- Saham Saratoga Naik 25,56 Persen Dalam Sebulan, Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno Cuan Gede!
- Akhirnya, Bendungan Karya BUMN Brantas Abipraya Diresmikan
J&T Express juga terus bersinergi dan bermitra dengan beberapa perusahaan marketplace besar lainnya, mulai dari Bukalapak, Shopee hingga Tokopedia yang membuat perusahaan menjadi semakin familiar dan dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, perusahaan asal dalam negeri lainnya yaitu Gojek telah berhasil menjadi perusahaan pertama asal Indonesia yang menyandang status decacorn setelah melakukan merger dengan Tokopedia menjadi GoTo. Entitas gabungan tersebut diperkirakan memiliki valuasi hingga lebih dari US$40 miliar.
Adapun perusahaan start-up atau rintisan lainnya yang kini berstatus unicorn, atau memiliki valuasi di atas US$1 miliar adalah Bukalapak dengan valuasi US$6 miliar, Traveloka US$3 miliar, OVO US$2,9 miliar hingga Ajaib dan Xendit dengan valuasi masing-masing sebesar US$1 miliar.
Ke depannya, pemerintah melalui BUMN juga akan terus mendukung para perusahaan rintisan tersebut dengan memberikan pendanaan melalui venture capital milik pemerintah yang baru dibentuk yaitu Merah Putih Fund untuk terus berkembang.
Diharapkan, melalui pendanaan yang diberikan pemerintah melalui Merah Putih Fund tersebut, dapat memberikan stimulus bagi para perusahaan rintisan agar dapat berkembang sehingga nantinya dapat memunculkan perusahaan-perusahaan rintisan baru lainnya yang dapat tembus menjadi unicorn dan decacorn baru lainnya.