<p>Nampak antrian pembelian logam mulia ANTAM di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tangerang Selatan, Sabtu 19 Juni 2021. Anjloknya harga emas selama sepekan membuat masyarakat berlomba untuk membeli. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Korporasi

Gokil! Jualan Emas dan Nikel Meroket, Antam Berbalik Laba Rp1,16 Triliun

  • Emiten tambang mineral Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, mencatatkan kinerja gemilang sepanjang semester I-2021. Kinerja positif ini terutama didukung oleh penjualan produk emas dan bijih nikel Antam di dalam negeri.

Korporasi

Reza Pahlevi

JAKARTA – Emiten tambang mineral Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, mencatatkan kinerja gemilang sepanjang semester I-2021. Kinerja positif ini terutama didukung oleh penjualan produk emas dan bijih nikel Antam di dalam negeri.

“Pada tahun 2021, Antam berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel Antam,” ujar Sekretaris Perusahaan Antam Yulan Kustiyan dalam keterangan resmi, Selasa, 28 September 2021.

Mengutip laporan keuangan Antam, Selasa, 28 September 2021, anggota holding tambang MIND ID ini berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp17,28 triliun pada semester I-2021. Jumlah ini meningkat 87% dari catatan semester I-2020 sebesar Rp9,24 triliun.

Penjualan bersih domestik menjadi kontributor terbesar dalam total penjualan bersih Antam, yaitu sebesar Rp13,68 triliun atau 79% dari total penjualan.

Berdasarkan segmentasi, emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih, yaitu Rp11,87 triliun atau 69% dari total penjualan. Selanjutnya, feronikel terjual sebesar Rp2,59 triliun (15%), bijih nikel sebesar Rp2,04 triliun (12%), serta bauksit dan alumina sebesar Rp613,68 miliar (4%).

Kinerja operasi dan keuangan Antam yang solid juga tercermin dari capaian EBITDA sebesar Rp2,49 triliun pada semester I-2021 ini.

Lalu, laba kotor juga tercatat tumbuh 141% menjadi sebesar Rp3,17 triliun pada semester I-2021. Jumlah tersebut meroket dibandingkan dengan capaian laba kotor sebesar Rp1,31 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Laba usaha juga meroket 442% menjadi sebesar Rp1,53 triliun pada hingga akhir Juni 2021. Pada periode yang sama tahun lalu, laba usaha hanya tercatat sebesar Rp281,65 miliar. 

Pada bottom line, Antam pun mencatatkan laba bersih atau laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,16 triliun sepanjang enam bulan pertama 2021. Catatan ini berbanding terbalik dengan rugi bersih sebesar Rp159,41 miliar pada semester I-2020.

Posisi kas bersih perusahaan tercatat sebesar Rp5,12 triliun pada semester I-2021. Terdapat kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp1,07 triliun sepanjang periode ini. Kenaikan kas ini terutama ditopang oleh kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp2,4 triliun.

Aset Antam tercatat meningkat tipis menjadi Rp32,29 triliun pada semester I-2021, naik dari Rp31,73 triliun pada akhir tahun lalu. Aset lancar tercatat sebesar Rp9,91 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp22,38 triliun.

Liabilitas Antam tercatat sebesar Rp12,45 triliun, turun tipis dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp12,69 triliun. Ini terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp7,86 triliun dan jangka panjang Rp4,6 triliun. Sementara itu, ekuitas tercatat sebesar Rp19,84 triliun, naik tipis dari sebelumnya Rp19,04 triliun.